Ular Bersarang di Rumpun Bambu Dekat Pemukiman Warga di Piai Tangah, Diperkirakan Ada 8 Ekor
Ketika petugas tiba sudah ditangkap 1 ular, dan masih ada ular lainnya di dalam rumpun bambu. Perkiraannya ada 8 ekor ular dewasa di dalamnya
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Petugas Damkar Kota Padang evakuasi satu ekor ular yang ditangkap di rumpun bambu belakang rumah warga di Kelurahan Piai Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Pantauan TribunPadang.com terlihat masyarakat sudah ramai di lokasi sekitar rumpun bambu.
Selain itu juga terdapat petugas pemadam kebakaran berusaha untuk mengamankan ular yang ada di rumpun bambu.
Baca juga: Petugas Damkar Kota Pariaman Evakuasi Ular Sepanjang 6 Meter di Permukiman Warga
Baca juga: Detik-detik Evakuasi Ular Piton yang Sudah Makan Seratusan Burung Merpati di Padang
Masyarakat sekitar melaporkan kejadian ini kepada petugas Damkar karena jumlah ular ini sekitar 8 ekor.
Selain itu, juga ditemukan telur ular yang jumlahnya cukup banyak dan berukuran besar.
Kabid Ops Damkar Kota Padang, Basril, mengatakan mendapatkan informasi dari Camat Pauh.

"Ular ini berdekatan dengan rumah penduduk," kata Basril, Jumat (16/7/2021).
Basril mengatakan, ular ini bertelur dan bersarang di rumpun bambu dekat rumah penduduk.
"Ketika petugas tiba sudah ditangkap 1 ular, dan masih ada ular lainnya di dalam rumpun bambu. Perkiraannya ada 8 ekor ular dewasa di dalamnya," katanya.
Kata dia, ular yang ditemukan merupakan jenis ular piton.
Baca juga: Damkar Turunkan 6 Armada Padamkan Kebakaran Rumah di Seberang Padang, Beruntung Tak Ada Korban
Saat diurai rumpun bambu tersebut ditemukan telur ular.
"Kalau ular piton ini masa pertumbuhannya sangat cepat, kita khawatirkan semua telur menetas dan akan banyak ular di sekitar pemukiman masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, ular yang telah dievakuasi memiliki panjang kurang lebih 3 meter.
"Kita takutkan ular ini menetas dan lari ke rumah masyarakat. Lalu hidup di bawah kandang ayam atau di bawah lorong rumah," katanya.
Dikatakannya, jika ular ini berkembang di pemukiman masyarakat akan membahayakan anak-anak dan warga lainnya.
"Kita telah evakausi 1 ular dan beberapa telur ular. Selanjutnya akan kita lakukan koordinasi dengan petugas BKSDA," katanya.
Camat Pauh, Jasman, mengatakan yang menemukan pertama kali adalah warga.
"Kita berharap ini menjadi pembelajaran, agar kita selalu waspada dan membersihkan lingkungan," katanya.
Jasman mengatakan, kalau tidak segera dilaporkan akan berbahaya jika ular sampai bersarang di dalam rumah warga.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pemilik lahan, kalau tidak perlu kita tebang saja," katanya.
Ia menyebutkan, dengan dikurangi lokasi habitatnya dan diharapkan ular ini akan pindah ke lokasi lainnya.(*)