PPKM Darurat
PPKM Darurat di Padang: Pantai Padang Tampak Sepi, Akses Jalan Masuk di Depan Masjid Al Hakim Tutup
Seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Padang, maka objek wisata di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Padang, maka objek wisata di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ditutup.
Pantauan TribunPadang.com, di Pantai Padang, akses masuk ke pantai pada sejumlah titik ditutup, seperti di depan Masjid Al Hakim Kota Padang.
Lalu di Jalan Samudera juga ditutup dengan barier pada sisi mau ke Pantai, sementara sisi jalan keluar masih dibuka.
Sementara beberapa jalan atau gang, yang menuju Pantai Padang tampak masih belum ada penutupan.
Sepanjang Pantai Padang tampak sepi dibandingkan sebelum PPKM, beberapa petugas juga tampak berada dan kelilingi di sekitar pantai.
"Kami tidak bisa berjualan saat PPKM, terpaksa cuman jalan-jalan disini memantau situasi, kalau-kalau bisa berdagang," kata seorang pedagang Pantai Padang.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Arfian mengatakan, sesuai edaraan Wali Kota Padang tempat yang menimbulkan kerumunan akan ditutup.
"Termasuk objek wisata ditutup selama PPKM darurat, Pantai Padang juga tutup," kata Arfian.
Menurutnya, penutupan akses masuk dilakukan pihak kepolisian mulai pukul 09.00 pagi sampai malam harinya.
Arfian mengatakan, penutupaan ini untuk mengurangi kerumunan dan antisipasi penularan kasus covid-19.(*)
PPKM di Kota Padang
Dilansir TribunPadang.com, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat sudah diberlakukan di Kota Padang sejak 12 Juli 2021 lalu hingga saat ini berdampak terhadap pedaganng di pantai Padang.
Pembelakuan PPKM darurat ini, utamanya membawa dampak bagi pada pedagang dan pekerja serabutan di Pantai Padang yakni berkurang bahkan hilang penghasilan mereka.
Sementara itu, selama PPKM akses Pantai Padang ditutup dan petugas disiapkan di sana.
Seorang pedagang kaki lima (PKL) di Pantai Padang Nia (35) mengaku, kehilangan penghasilan sejak PPKM darurat.
Nia biasanya berjualan makanan, seperti kerupuk, jagung bakar di Pantai Padang.

Baca juga: PPKM Darurat, Kepala BI Perwakilan Sumbar: Daya Beli Masyarakat Tergerus dan Menurun
Baca juga: Imbas PPKM Darurat, Kepala BI Sumbar: Pertumbuhan Ekonomi Kembali Tertahan
"Biasanya bisa kalau ramai bisa dapat Rp 50 Ribu sehari, sejak PPKM ini nihil sama sekali, gak makan kami," kata Nia, Kamis (15/7/2021).
Nia mengatakan, karena tidak ada penghasilan terpaksa untuk sementara waktu harus meminjam uang kepada saudara-saudaranya terlebih dahulu.
"Kalau kami pedagang, mau bagaimana lagi, kalau bisa kita dibantu juga agak sedikit," ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan, Hendra (48) seorang fotograper di tulisan Tugu Iyora Pantai Padang.
Menurutnya Hendra, beberapa bulan belakangan kegiatan ekonomi sudah mulai bangkit dan pengunjung pantai sudah meningkat.
Meningkatnya pengunjung pantai memberi dampak pada penghasilan sebagai juru foto yang sudah dilakoninya sejak 25 tahun yang lalu.
"PPKM darurat ini otomatis nol, sama sekali tidak, sampai hari ini saja belum ada yang berfoto, karena memang sepi yang datang ke sini," ungkapnya.