PPKM Darurat
PPKM Darurat di Padang: Pantai Padang Tampak Sepi, Akses Jalan Masuk di Depan Masjid Al Hakim Tutup
Seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Padang, maka objek wisata di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Seorang pedagang kaki lima (PKL) di Pantai Padang Nia (35) mengaku, kehilangan penghasilan sejak PPKM darurat.
Nia biasanya berjualan makanan, seperti kerupuk, jagung bakar di Pantai Padang.

Baca juga: PPKM Darurat, Kepala BI Perwakilan Sumbar: Daya Beli Masyarakat Tergerus dan Menurun
Baca juga: Imbas PPKM Darurat, Kepala BI Sumbar: Pertumbuhan Ekonomi Kembali Tertahan
"Biasanya bisa kalau ramai bisa dapat Rp 50 Ribu sehari, sejak PPKM ini nihil sama sekali, gak makan kami," kata Nia, Kamis (15/7/2021).
Nia mengatakan, karena tidak ada penghasilan terpaksa untuk sementara waktu harus meminjam uang kepada saudara-saudaranya terlebih dahulu.
"Kalau kami pedagang, mau bagaimana lagi, kalau bisa kita dibantu juga agak sedikit," ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan, Hendra (48) seorang fotograper di tulisan Tugu Iyora Pantai Padang.
Menurutnya Hendra, beberapa bulan belakangan kegiatan ekonomi sudah mulai bangkit dan pengunjung pantai sudah meningkat.
Meningkatnya pengunjung pantai memberi dampak pada penghasilan sebagai juru foto yang sudah dilakoninya sejak 25 tahun yang lalu.
"PPKM darurat ini otomatis nol, sama sekali tidak, sampai hari ini saja belum ada yang berfoto, karena memang sepi yang datang ke sini," ungkapnya.