Sapi Kurban dari Presiden Jokowi untuk Sumbar Berbobot 1,3 Ton, akan Disembelih di Masjid Raya
Seekor sapi milik warga Kabupaten Agam ditetapkan sebagai hewan kurban Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Hari Raya Idul Adha 1442 hijriah.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seekor sapi milik warga Kabupaten Agam ditetapkan sebagai hewan kurban Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Hari Raya Idul Adha 1442 hijriah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi, Rabu (14/7/2021).
"Sapi sumbangan Presiden ada, itu dari Agam. Itu nanti disembelih di Masjid Raya Sumbar," jelas Erinaldi.
Baca juga: 40.000 Ekor Hewan Kurban Disiapkan untuk Sumbar, Ada yang Dipasok dari Jawa hingga Bali
Sapi berjenis simental tersebut, kata Erinaldi, sudah melalui verifikasi.
Hasilnya, sapi milik warga Agam lebih unggul dibanding daerah lain di Sumbar.
"Tahun ini ada enam ekor sapi yang diusulkan dan dilakukan verifikasi dalam pemilihan hewan kurban kepala negara," ujar Erinaldi.
Erinaldi menambahkan, hasil analisa labor Balai Veteriner terhadap sapi itu menunjukkan hasil negatif terhadap penyakit berbahaya seperti anthrax dan brucellosis.
Baca juga: Jumlah Hewan Kurban di Padang Tahun 2021 Diperkirakan Meningkat, Distan Sebut Naik 5-10 Persen
Bahkan sapi warga Gadut itu tidak ditemukan cacing jenis apapun.
"Maka sangat layak kalau sapi ini terpilih jadi hewan kurban orang nomor satu di republik ini," sebut Erinaldi.
Berdasarkan pengukuran kasat mata dan pita ukur, sapi milik Fauzal Dt Palindih itu memiliki bobot 1,3 ton.
Namun untuk kepastian, akan dilakukan kembali pengukuran secara langsung dengan timbangan digital, untuk mengetahui bobot pasti sapi yang diberi nama Macan Sumatera tersebut.
Baca juga: Dinas Pertanian Cek Kesehatan Hewan Kurban di Padang, Syahrial Kamat: Sudah Diperiksa Diberi Tanda
"Kita akan melakukan pengukuran secara digital untuk memastikan berat sapi, serta melakukan pengurusan administrasi secepatnya," tambah Erinaldi.
Terkait pemotongan dan pembagian daging kurban, jelas Erinaldi, nanti akan diatur Dinas Sosial Sumbar dan akan diantar oleh koordinator masing-masing wilayah.
"Kita berharap panitia saja yang bekerja, daging tidak usah dijemput, tapi diantar oleh panitia ke lokasi, misal ke RT, nanti RT yang membagikan ke warganya," ungkap Erinaldi. (*)