Faktor Psikologis Tim Dinamit Bisa Hancurkan Inggris di Semifinal Euro 2020

Pertemuan antara Inggris vs Denmark pada laga semifinal Kamis (8/7/2021) dini hari adalah laga syarat fisik.

Editor: Panji Rahmat
DARKO VOJINOVIC / POOL / AFP
Gelandang Denmark Thomas Delaney (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola perempat final UEFA EURO 2020 antara Republik Ceko dan Denmark di Stadion Olimpiade di Baku pada 3 Juli 2021 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG -Pertemuan antara Inggris vs Denmark pada laga semifinal Kamis (8/7/2021) dini hari adalah laga syarat fisik.

Tim Dinamit memiliki peluang besar untuk menghancurkan adanya partai final idaman di Euro 2021.

Laga puncak turnamen empat tahunan ini di gadang-gadang bisa mempertemukan antara Italia vs Inggris.

Alasannya jelas, The Three Lions memiliki rekam jejak yang sangat mentereng dalam perjalanannya sejauh ini di Euro 2021.

Baca juga: Melihat Peluang Ledakan Tim Dinamit di Laga Semifinal Euro 2020 Kontra Inggris

Lima pertandingan tanpa tersentuh kekalahan menjadi bukti bagaimana kedigdayaan dari tim asuhan Gareth Southgate tersebut.

Di sisi lain, ketajaman penyerangan tim Tiga Singa tengah bagus-bagusnya dengan membukukan delapan gol.

Pertahanan Timnas Inggris juga menjadi yang terbaik dalam turnamen kali ini mengingat mereka belum kebobolan sama sekali.

Semua statistik positif mengarah kepada Inggris untuk bisa mengalahkan Denmark.

Baca juga: Pemain Denmark Andreas Christensen Beri Perhatian Khusus Pada Bomber Inggris di Semifinal Euro 2020

Akan tetapi, seorang psikolog olahraga asal Inggris, Dr Victor Thompson membuat prediksi yang berbeda.

Ia memprediksi bahwa tim Dinamit bisa membuyarkan partai idaman yang diharapkan banyak orang tersaji pada Euro 2021.

Dr Victor Thompson memiliki alasan yang kuat mengapa mengunggulkan Denmark bisa mengalahkan The Three Lions.

"Kejadian yang menimpa Chrsitian Eriksen merupakan penyebab utama mengapa Denmark bisa melaju sejauh ini," terangnya, seperti yang dikutip dari Sky News.

"Ini sebenarnya bisa menjadi pengalaman yang mengikat bahwa mereka semua telah melalui sesuatu yang sangat sulit tetapi itu memberi mereka koneksi yang hebat."

"Ini dapat membantu menghilangkan beberapa tekanan dan ketegangan normal dan menempatkan segala sesuatunya ke dalam perspektif dengan cara yang bermanfaat bagi para pemain."

“Sangat mungkin bahwa pengalaman ini memberi mereka pemahaman yang berbeda, makna yang berbeda, motivasi yang berbeda dan mereka merasa lebih berani untuk menyampaikannya."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved