Semifinal Euro 2020 Adu Taktik 2 Pelatih Top Eropa, Luis Enrique Vs Roberto Mancini
Pertemuan dua pelatih top Eropa akan tersaji pada semifinal Euro 2020 nanti.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Pertemuan dua pelatih top Eropa akan tersaji pada semifinal Euro 2020 nanti.
Menyusul berhasilnya Spanyol yang dinahkodai Luis Enrique dan Italia besutan Roberto Mancini berhasil melangkah sampai babak semifinal.
Semifinal Rabu (7/7/2021) dini hari itu tentu akan menyajikan adu taktik dari 2 pelatih kawakan benua biru itu.
Melihat sepak terjang kedua pelatih di setiap negaranya, Mancini lebih superior tentunya dari Enrique.
Baca juga: Dari Tidak Lolos Piala Dunia 2018, Sihir Roberto Mancini Mampu Bawa Italia ke Semifinal Euro 2020
Hal ini menyusul bagaimana kemampuan Mancini menyulap gaya permainan bertahan yang kuat dan kokoh ala Italia.
Dibawah asuhan Mancini, Italia selalu menggunakan formasi 4-3-3 formasi ini juga yang membuat Italia tidak terkalahkan sepanjang gelaran Euro 2020.
Dikenal sebagai pelatih yang lebih menekankan penyerangan dan permainan indah, Mancini tidak ragu membawa hal itu ke skuad Italia yang ia tangani saat ini.
Menggunakan 3 penyerang jelas saja membuat punggawa Italia mengambil inisiatif serangan sejak awal.
Hal ini juga yang dipertontonkan Italia sepanjang Euro 2020, trio lini serang Italia sudah seperti momok menakutkan pada gelaran kali ini.
Baca juga: Wajah Baru Italia di Bawah Asuhan Roberto Mancini, Konsisten dengan 4-3-3
Baca juga: Kekuatan Italia dan Tangan Dingin Roberto Mancini, Ujian Berat Spanyol Pada Semifinal Euro 2020
Pertandingan yang berbuah dengan hasil kemenangan melawan Belgia menjadi salah satu bukti nyatanya.
Dalam pandangan orang, Belgia yang diperkuat Romelu Lukaku dan Kevin de Bruyne tampak sekali lebih menakutkan dalam hal penyerangan.
Hanya saja ketakutan tersebut berhasil diredam secara brilian oleh taktik Mancini di atas lapangan.
Italia pun menjadi salah satu tim yang memiliki kekuatan keseimbangan yang bagus antara menyerang dan bertahan di gelaran Euro 2021.
Dalam urusan penyerangan, Italia tercatat telah membobol gawang lawan sebanyak 10 gol dari lima pertandingan.
Sementara dalam urusan pertahanan, Italia baru kebobolan dua gol dan mencatatkan tiga cleansheet beruntun di penyisihan grup.