Advertorial
48 Orang Lulusan SMA Semen Padang, Diterima di PTN Lewat Jalur Undangan
Sebanyak 48 orang lulusan SMA Semen Padang, diterima kuliah di pelbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur undangan Tahun 202
Gusriadi menambahkan, sejak lulusan angkatan pertama, yaitu dari tahun 2001 hingga sekarang ini, lulusan SMK Semen Padang sudah tersebar dipelbagai perusahaan di Indonesia.
Diantaranya, selain banyak diterima bekerja di PT Semen Padang, beberapa alumni juga diterima bekerja di Caterpillar Inc, Portek, Team Metal Indonesia, PLN, PT Semen Padang, Pertamina, dan PT Freeport.
"Kemudian, juga ada yang jadi dosen di Universitas Negeri Jambi, UPI Padang, serta juga banyak menjadi aparat TNI dan Polri," bebernya.
Ketua Yayasan Igasar Semen Padang Desramon, mengaku bangga dengan prestasi maupun pencapaian yang diraih oleh SMA Semen Padang dan SMK Semen Padang.

Kata dia, keberhasilan dari sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Igasar Semen Padang ini, tidak terlepas dari kerja keras guru dan yayasan, serta dukungan dari orangtua siswa.
"Terima kasih atas kerja keras guru, karena di tengah pandemi Covid-19 yang membuat segala aktivitas pendidikan dibatasi, SMA dan SMK Semen Padang berhasil meraih capaian terbaik. Semoga ini dapat terus ditingkatkan," katanya.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri mengatakan, keberadaan Yayasan Igasar Semen Padang yang menaungi sekolah dari SD hingga SMA/SMK merupakan salah satu bentuk pengabdian perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Bentuk nyata pengabdian PT Semen Padang melalui CSR pendidikannya adalah dengan adanya Yayasan Igasar yang juga membina Sekolah Bustanul Ulum Semen Padang di kawasan Batu Busuk, Pauh Padang, sekolah gratis untuk anak-anak miskin.
"Program pengembangan SDM yang dilakukan oleh PT Semen Padang untuk dunia pendidikan baik dengan bentuk sekolah gratis, beasiswa, pelatihan untuk meningkatkan kemampuan, hingga keagamaan yang berguna untuk menyeimbangkan ilmu dan iman para generasi muda untuk menghadapi era globalisasi seperti saat ini," kata Oktoweri.(*/Adv)