55 Pengelola Perpusdes di Sumbar Ikuti Bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sebanyak 55 orang pengelola perpustakaan desa (Perpusdes) di Sumatera Barat (Sumbar) mengikuti pelatihan bimbingan teknis (Bimtek) strategi pengembangan perpustakaan, teknologi informasi dan komunikasi, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang dimulai 28 Juni hingga 2 Juli 2021 di Kota Padang, Sumbar.

Baca juga: Menjaga Ketertiban di Perpustakaan, Aturan Tersebut Sesuai dengan Pengamalan Sila Pancasila?

Baca juga: Memperbaiki dan Mengganti Buku Perpustakaan yang Hilang. Apakah Aturan Sesuai Pengamalan Pancasila?

Para pengelola perpusdes akan mendapatkan pelatihan tentang layanan perpustakaan yang sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 

"Kebutuhan masyarakat perlu diwujudkan agar mengurangi kemiskinan informasi. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi, kreativitas, dan kualitas sumber daya manusia Indonesia," kata Pustakawan Ahli Utama dari Perpusnas RI, Renus Siboro, Selasa (29/6/2021).

Ia mengatakan, transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan agar layanan perpustakaan mampu memahami kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Ikut Serta Menjaga Kebersihan Perpustakaan, Apakah Aturan Tersebut Sesuai Pengamalan Sila Pancasila?

Baca juga: Menjaga Ketertiban Berada di Perpustakaan, Apakah Aturan Tersebut Sesuai Pengamalan sila Pancasila?

Baca juga: Mengganti Buku Perpustakaan yang Hilang, Apakah Aturan Tersebut Sesuai Pengamalan Sila Pancasila?

Renus Siboro, mengatakan hal ini dapat memberikan inovasi layanan dan memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan untuk pemberdayaan sosial, ekonomi masyarakat dengan membangun kerja sama berbagai pihak.

Untuk mencapai hal itu, kata dia, diadakanlah Bimtek ini kepada 450 desa dari 152 kabupaten di 32 provinsi penerima manfaat, termasuk Sumbar secara simultan bergantian mulai 1 Juni hingga 9 Juli mendatang.

Ia menjelaskan, Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola perpustakaan umum di daerah tentang strategi pengembangan perpustakaan umum berbasis inklusi sosial dengan memberdayakan teknologi informasi.

Baca juga: Gedung Perpustakaan dan Arsip Pesisir Selatan Terbakar, Ribuan Buku Rusak

Baca juga: Mengintip Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukittinggi, Terdapat 104 Ribu Judul Buku

"Materi bimtek mencakup strategi pelibatan masyarakat, strategi peningkatan layanan informasi, strategi advokasi perpustakaan, penggunaan sistem informasi manajemen untuk pendokumentasian kegiatan perpustakaan," katanya 

Tak hanya itu, materi tentang identifikasi dampak layanan perpustakaan, TIK dasar dan penyusunan rencana kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam situasi kenormalan baru di tengah wabah pandemi covid-19.

Baca juga: Tulislah Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Bagi Bangsa Indonesia Pada Kolom Berikut!

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 10, 11, 14, 15, Pembelajaran 2 Subtema 1 Rukun Dalam Perbedaan

Renus menyebutkan, pelaksanaan bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pengelola perpustakaan umum di daerah terkait keterampilan dasar dan variasi metode fasilitasi dalam mewujudkan transformasi layanan perpustakaan umum.

"Lalu dapat membantu meningkatkan SDM pengelola perpustakaan sehingga mendorong tercapainya tujuan program Transfomasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang berkontribusi dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat untuk Indonesia maju," jelasnya. (*)