Berita Pemko Pariaman
60 Persen Warga Binaan Lapas Pariaman Terjerat Kasus Narkoba, Ini Tanggapan Ketua BNK Pariaman
Sekitar 60 persen dari total 520 warga binaan yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Kota Pariaman, Sumatera Barat terjerat kasus nark
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Sekitar 60 persen dari total 520 warga binaan yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Kota Pariaman, Sumatera Barat terjerat kasus narkoba.
"Kasus yang mendominasi dari warga binaan di Lapas Pariaman yaitu narkoba," ujar Kepala Lapas Kelas II B Pariaman Eddy Junaedi, Senin (28/6/2021).
Menurutnya, selain itu pelanggaran hukum lainnya ialah pencurian, asusila, dan tindak kriminal lainnya.
Hal tersebut kata Eddy, membuktikan bahwa narkoba merupakan barang haram yang harus dijauhi oleh semua orang.
Baca juga: Satres Narkoba Polres Pariaman Ungkap Kasus, Polisi Cegat Terduga Pengedar Sabu Berjalan di Trotoar
Baca juga: Polres Pariaman Tangkap Seorang Pengedar Narkoba, Tiga Paket Sabu Diamankan
Kemudian ia menuturkan kondisi Lapas Kelas II B Pariaman, yang melebihi kapasitasnya.
Sedangkan, untuk persentase warga binaan di sana ungkapnya kini mencapai 300 persen.
"Alhamdulillah karena kekompakan petugas beserta sinergi dengan semua pihak, kondisi mereka masih aman," ulas Eddy.
Untuk menjaga ketenteraman di dalam Lapas Kelas II B Pariaman pihaknya membuat sejumlah kegiatan.
Karenanya, imbuh Eddy guna mengisi masa hukuman warga binaan serta menciptakan lingkungan bersih dan nyaman.
Baca juga: Seluruh Warga Binaan Lapas Pariaman akan Divaksin, Totalnya Mencapai 500 Orang

Sementata itu Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Pariaman Mardison Mahyuddin, meminta warga binaan yang terjerat kasus narkoba nantinya dapat menjadi motivator untuk orang lain agar manjauhi narkoba.
"Narkoba ini merusak kehidupan, mau jadi apa negara ini jika orangnya menggunakan narkoba," ujar Mardison Mahyuddin, yang juga Wawako Pariaman.
Lanjut dia, pemerintah beserta tokoh masyarakat terus berupaya untuk menekan peredaran barang haram tersebut.
"Dalam mencegah penggunaan narkoba, orang tua punya peranan penting terhadap anak, dengan mengawasinya dari pergaulan bebas," tandas Mardison. (*)