Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Pasaman, Getaran Terasa di Padang hingga Bukittinggi
Gempa berkekuatan 4,9 skala richter mengguncang Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (12/6/2021).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gempa berkekuatan 4,9 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (12/6/2021).
Gempa ini dirasakan getarannya sampai ke Kota Padang hingga Bukittinggi.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Irwan Slamet mengatakan, gempa terjadi pukul 04.37 WIB.
Baca juga: Daftar 7 Segmen Patahan Sumatera yang Ancam Warga Sumbar, Ahli Geologi: Waspadai Gempa Pasaman
"Pukul 04.37 WIB telah terjadi gempa tektonik di Pasaman, Sumbar. Hasil analisis menunjukkan gempa memiliki parameter magnitudo 4,9," kata Irwan Slamet.
Disebutkannya, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.05 LS dan 100.03 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada 25 Km barat daya Pasaman, Sumbar pada kedalaman 10 Km.
"Ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Sumatera segmen Sianok," katanya.
Dikatakannya, guncangan gempa dirasakan di Agam II MMI.
Baca juga: Ahli Geologi Ade Edward Ungkap Penyebab Kenapa Sumbar Sering Terjadi Gempa Kecil
Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Padang, Lubuk Basung I-II MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Gempa juga tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara. (*)