Makhluk Misterius di Agam
TERUNGKAP Misteri Makhluk Hitam Berbulu dan Busuk di Agam, Wujudnya Tertangkap Kamera Pengintai
Akhirnya misteri makhluk hitam berbulu yang bikin warga Agam, Sumatera Barat (Sumbar) merinding, terungkap.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Akhirnya misteri makhluk hitam berbulu yang bikin warga Agam, Sumatera Barat (Sumbar) merinding, terungkap.
Wujud makhluk tersebut terlihat jelas setelah dibukanya video rekaman pengintai atau kamera trap.
Makhluk yang terekam dalam video tersebut, menunjukkan bahwa itu adalah beruang madu.
Baca juga: Beruang Madu yang Awalnya Dikira Makhluk Misterius di Agam Akan Ditangkap, KSDA Pasang Perangkap
Peristiwa ini tepatnya terjadi di Nagari Ampek Koto Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar akan menangkap binatang buas tersebut.
Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra menuturkan, perangkap besi akan dipasang di lokasi beruang madu.
"Kita akan pasang perangkap di Jorong Pasa Palembayan," ujar Ade Putra.
Baca juga: Makhluk Misterius di Palembayan Agam, Wali Jorong: Jejak Sudah Lama Terlihat, Kini Baru Meresahkan
Kata dia, perangkap besi yang akan diletakkan di lokasi tersebut berukuran 2x1 meter.
"Perangkap besi itu khusus untuk beruang madu. Kita kasih buah-buahan sebagai umpannya," kata dia.
Tambah Ade, dalam SOP kerjanya, perangkap akan dipasang selama 7 hari, dan dapat diperpanjang nantinya, tergantung situasi di lapangan.
"Jika belum terperangkap, kita akan lihat kembali situasinya, bisa jadi perangkapnya dipindahkan, juga kita lihat lagi pola gerak satwa tersebut," imbuh dia.
Baca juga: BKSDA Sebut Makhluk Misterius yang Dilihat Warga Berjalan seperti Manusia di Agam Beruang Madu
Tindakan selanjutnya, jika beruang madu itu sudah terperangkap, pihak KSDA Agam akan melakukan tindakan observasi.
"Tujuannya untuk melihat apakah ada luka atau cacat permanen, atau sakit," ungkap dia.
Lebih lanjut dikatakannya, observasi nantinya untuk melihat prilaku satwa tersebut.
"Kemudian kita teliti kenapa satwa tersebut sering melintas di sana, serta apakah ada faktor perkelahian dengan individu lain," jelas Ade.
Terakhir, kata dia, jika satwa tersebut tidak ada luka, sakit dan semacamnya, yang artinya dalam keadaan normal, maka beruang madu tersebut akan dilepasliarkan kembali ke hutan suaka marga satwa.
Baca juga: KSDA Agam Siapkan Alat Perangkap Sasar Beruang Madu, Ade: Menuju Lokasi Rabu 9 Juni 2021
Dipastikan Beruang Madu
Sebelumnya, Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra memastikan makhluk misterius yang meresahkan warga akhir-akhir ini adalah satwa jenis beruang madu.
Hal tersebut diungkapkannya setelah melihat hasil rekaman kamera pengintai (trap) yang dipasang oleh pihak KSDA Agam.
"Diketahui satwa jenis beruang madu terekam kamera yang sudah kita pasang sebelumnya," ujar Ade Putra kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).
Ade Putra menerangkan, beruang madu terekam kamera sebanyak 2 kali, di kamera yang ada di Jorong Pasa Palembayan.
Baca juga: Ramalan Zodiak Asmara Besok Kamis 10 Juni 2021, Aries Ceroboh, Hubungan Leo Dilanda Ketegangan
"Beruang madu tersebut melintas sebanyak 2 kali, pertama pada hari Minggu (6/6/2021) pada pukul 19.00 WIB malam," imbuh Ade.
Selanjutnya, kata dia, terekam lagi pada pukul 01.39 WIB dini hari pada Senin (7/6/2021) kemarin.
Ade memperkirakan, beruang madu tersebut sudah berusia 15 tahun, dan dikategorikan sudah dewasa.
Sempat Resahkan Masyarakat
Heboh warga bertemu makhluk misterius yang berjalan seperti manusia, berbulu lebat dan berbau busuk.
Warga melihat makhluk misterius tersebut di Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan, Agam.
Terkait penampakan tersebut, petugas BKSDA Resor Agam sudah memasang 3 kamera trap.
Berdasarkan hasil identifikasi Resor KSDA Agam beberapa waktu lalu, diduga mahkluk itu adalah jenis satwa beruang madu (helarctos malayanus) yang sedang melintas.
Sementara keterangan warga menyebutkan makhluk itu berjalan seperti manusia, berbulu lebat dan berbau busuk.
Hal ini menyebabkan warga mengkaitkannya dengan kejadian gaib. (*)