Cicipi Lompong Sagu, Cemilan Panggang Khas Minang yang Mulai Langka, Dibakar Pakai Sabut Kelapa
Cicipi Lompong Sagu, Kue Panggang khas Minang yang Sudah Mulai Langka, Dibakar Pakai Sabut Kelapa
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jika bicara makanan khas Minang, rendang pasti sudah banyak dikenal oleh masyarakat.
Akan tetapi makanan khas Minang tak hanya rendang, ada yang namanya Lompong Sagu.
Lompong Sagu sampai saat ini masih bertahan di tengah serbuan makanan siap saji.
Baca juga: Cicip Rinuak Kuliner Khas Danau Maninjau, Menparekraf Sandiaga Uno Minta Agam Kembangkan Desa Wisata
Baca juga: Kangen Lompong Sagu di Padang? Cukup Sediakan Saja Rp 2 Ribu dan Berangkat ke Arah By Pass
Makanan tradisional ini terbuat dari tepung sagu yang diaduk bersama pisang, santan, kelapa, dan gula aren.
Tidak banyak penjual yang menjajakan makanan khas itu. Sehingga hanya bisa dijumpai di titik-titik tertentu.
Untuk proses pembuatannya, pertama haluskan pisang.

Jika sudah halus campurkan dengan garam, gula pasir, dan gula merah, lalu diaduk rata.
"Setelah itu baru masukkan parutan kelapa, tambahkan sagu kemudian aduk kembali hingga rata," terang seorang penjual Lompong Sagu, Suryani, Kamis (3/6/2021).
Setelah itu, ambil adonan lalu letakan pada selembar daun pisang.
Di tengah-tengah adonan, masukkan gula merah baru digulung dan sematkan kedua ujungnya.
Baca juga: Tugu Gempa Padang Segera Dijadikan Pusat Kuliner Baru dan Fasilitasi Pedagang Kaki Lima
Baca juga: Serunya Berkunjung ke Desa Wisata Tungkal Selatan Kota Pariaman, Sajikan Beragam Wahana
Selanjutnya panggang kue di atas bara api, lalu bolak-balikan posisi daun sehingga matang merata.
Suryani menambahkan, lompong sagu dibakar menggunakan sabut kelapa, tidak bisa pakai tempurung.
"Kalau tempurung tajam, nanti daun pisangnya hancur. Bakar selama 15 menit saja," kata Suryani.

Setelah matang baru angkat dan kue lompong sagu siap dihidangkan.