Curhat Warga Padang 4 Tahun Hidup di 'Kerajaan Lalat', Kandang Ayam Disebut jadi Biang Keroknya
Isaf (49), sudah empat tahun tinggal di Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Isaf (49), sudah empat tahun tinggal di Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Selama empat tahun itu pula, ia tinggal bak dalam 'kerajaan lalat'.
Sebab, selama itu ia dan keluarganya tinggal di rumah yang selalu dikerumuni ribuan lalat.
Baca juga: Seberapa Berbahaya Lalat, Jika Dibiarkan: Ini Penjelasan Ahli Epidemiologi dan Peneliti FKM Unand
Tak hanya rumah Isaf, rumah tetangganya juga dihinggapi lalat dalam jumlah yang banyak.
Isaf menyebut, hal itu diakibatkan oleh jarak rumah yang dekat dengan kandang ayam.
"Kalau saya tinggal di sini sudah sekitar 4 tahun. Sedangkan kandang ayam itu sudah lebih lama di sini," kata Isaf.
Ia mengatakan, selama 4 tahun merasa terganggu oleh adanya lalat yang datang ke rumah-rumah warga.

Baca juga: Soal Lalat Serbu Pemukiman Kelurahan Pisang Kota Padang, Lurah: DLH Pemko Telah Tinjau ke Lokasi
"Sangat mengganggu sekali ya, makanan dikerubunginya. Bahkan cangkir bekas bibir kita juga dihinggapinya," ujarnya.
Ia menyebutkan, lalat tersebut dikhawatirkan membawa penyakit karena tidak tahu sebelumnya telah hinggap di mana.
"Kami sebenarnya sudah gerah ya. Tapi karena kita pendatang di perumahan ini merasa pasrah," katanya.
Ia menjelaskan, pengelola dan pemilik tanah kandang ayam tersebut adalah warga sekitar.
Baca juga: Ribuan Lalat Serbu Pemukiman di Pisang Pauh Padang, Warga Harus Pasang Lem Lalat hingga Kawat Kasa
Sedangkan pemilik modal adalah orang luar yang tidak tahu kondisi yang dialami oleh warga sekitar akibat lalat.
"Inilah keluhan kami, tapi kami terus sabar agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Dikatakannya, lalat datang ke rumah-rumah warga selama satu minggu saat panen ayam.