Makam Menggelembung di Padang Pariaman
UPDATE Makam Menggelembung di Padang Pariaman Telah Dibangun Pondasi, Ini Kata Wali Korong
Kondisi terkini atau update makam menggelembung setinggi satu setengah meter yang viral beberapa bulan yang lalu di Nagari Sungai
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Kondisi terkini atau update makam menggelembung setinggi satu setengah meter yang viral beberapa bulan yang lalu di Nagari Sungai Asam, Padang Pariaman, tampak telah dibangun pondasi.
Pantauan TribunPadang.com pada Jumat (21/5/2021) sore, terlihat makam menggelembung tersebut telah dikelilingi pondasi dengan adukan semen dan batu.
Di sekitar makam juga tampak lebih terang, menyusul makin berkurangnya semak belukar seperti beberapa bulan yang lalu.
Wali Korong Sungai Asam, Anuar mengatakan pembangunan pondasi tersebut berasal dari sumbangan pengunjung yang mendatangi makam sejak beberapa bulan lalu.
Kata Anuar, pembangunan pondasi tersebut telah dilakukan semenjak awal pada Bulan Ramadhan 2021 lalu.
Pihaknya justru tidak memintai sumbangan dalam bentuk apapun kepada pengunjung, namun tetap saja masih ada yang menyumbangkan uangnya.
Baca juga: Warga Luar Padang Pariaman Juga Datangi Makam Menggelembung, Sudah 3 Hari Kampung Ramai Dikunjungi

Selanjutnya, kata dia daripada uang tersebut disalah artikan, maka pihaknya mengamankannya, sehingga diputuskanlah digunakan untuk makam tersebut.
"Berdasarkan musyawarah dengan ninik mamak, alim ulama, unsur pimpinan nagari, serta kaum suku Panyalai, maka diputuskanlah uang-uang sumbangan tersebut digunakan untuk membangun pondasi di sekeliling makam," kata Anuar.
Berdasarkan kesepakatan dengan warga yang punya pusako yaitu kaum suku Panyalai, maka dibangunlah pondasi tersebut.
"Pondasi tersebut dibangun agar makam tersebut terjaga, agar tidak dimasuki binatang, juga agar tak ada orang yang merusak, atau dipijak-pijak," tambah dia.

Anuar menambahkan pembangunan pondasi tersebut hendaknya tidak sampai disalahartikan.
Mengingat sampai saat ini lanjutnya, masih belumlah adanya kepastian siapa pemilik makam yang sebenarnya.
Pada kesepakatan musyawarah, bahwa makam tersebut pasti makam warga asli Sungai Asam, khususnya kaum suku Panyalai, tanpa detil lebih lanjut.
Baca juga: Datangkan Georadar, Peneliti akan Rekam Bawah Tanah Makam Menggelembung di Padang Pariaman
Baca juga: Hasil Penelitian Sementara Ahli Geologi Soal Makam Menggelembung 1,5 Meter di Padang Pariaman
Mengenai makam yang menggelumbung tersebut, pihaknya menyangkal bahwa tanah pada makam itu dibuat manusia.
"InsyaAllah tanah menggelembung itu bukan buatan tangan manusia, karna itu tidak main-main," ucap Anuar.
Anuar berkeyakinan tanah tersebut tidak didatangkan orang, karna butuh waktu yang lama untuk membawa tanah dari luar ke area makam.
Warga sekitar, Emi mengatakan bahwa pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, masih ada pengunjung yang datangi makam tersebut.
"Saat Bulan Ramadhan, masih ada setidaknya 2 kendaraan roda 4 dan roda 2 kunjungi makam dalam sehari, sedangkan di hari lebaran tidak banyak," kata Emi.
Lebih lanjut kata dia, saat lebaran memang ada yang berkunjung, sembari pulang kampung ke sini.
"Barangkali pengunjung karena penasaran, sehingga mereka langsung ingin untuk melihat makam dari dekat," tambah Emi. (*)