Berita Chelsea
Chelsea Lampiaskan Dendam ke Leicester City, The Blues dan The Foxes Saling Sikut Rebutan Tiket
MISI Chelsea untuk mempertahankan jatah berlaga di ajang Liga Champions musim depan mulai menunjukkan titik terang.
Mereka membentangkan bendera Palestina sambil diperlihatkan kepada suporter di tribune, yang diperbolehkan kembali hadir langsung di stadion pasca-pandemi.
Aksi tersebut diungkap Leicester Mercury sebagai tindakan solidaritas bagi warga Palestina yang sedang terlibat konflik dengan Israel.
Baca juga: Update Man City Bikin Sejarah Juara Liga Inggris: Chelsea-Leicester Pangkas Jarak, Ini Hasil Lengkap
Baca juga: PREDIKSI Leicester City vs Chelsea - Peluang Rebut Tahta Liga Inggris, Meski Sehari dari Man United
Insiden Berdarah di Palestina
Menurut sumber yang sama, seperti dikutip BolaSport.com, lebih dari 139 korban jiwa jatuh di Gaza akibat serangan pihak Israel sejak Senin lalu.
Masing-masing penggawa Leicester City yakni; Hamza Choudhury dan Wesley Fofana adalah muslim.
Choudhury berasal dari Mesir, sedangkan Fofana merupakan pemain Prancis yang memiliki garis keturunan Mali.
Choudhury bahkan tetap mengenakan bendera tersebut di pundaknya ketika mengambil medali juara bagi awak Leicester.
Baca juga: PREVIEW Chelsea vs Man City - The Citizens Lupakan Luka Sabetan The Blues
Baca juga: Derby London Chelsea vs Arsenal - Adu Skema Thomas Tuchel dengan Mikel Arteta di Stamford Bridge
Solidaritas dari pelaku sepak bola Premier League untuk korban di Gaza lebih dulu dilakukan Riyad Mahrez (Manchester City) hingga Mohamed Salah (Liverpool) melalui medsos.
"Saya menyerukan kepada semua pemimpin dunia, termasuk perdana menteri negara yang telah menjadi rumah saya selama empat tahun terakhir, untuk melakukan segala usaha buat memastikan kekerasan dan pembunuhan orang tak berdosa segera berhenti. Sudah cukup," ucap Salah diwakilkan bunyi twit-nya pada 12 Mei lalu.
Penyerang asal Mesir itu mengungkapkannya sambil menandai akun Twitter Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Sementara itu, Mahrez, juga pemain muda Manchester United, Amad Diallo, berseru untuk selamatkan Palestina dan berdoa buat para korban.
Kembali ke hasil final Piala FA, Leicester City menjadi tim ke-43 yang memenangi kejuaraan nasional tertua di dunia ini.
Pencapaian maksimal The Foxes sebelumnya ialah finalis di 4 kesempatan.
Momen maju ke partai puncak yang terakhir sebelum tahun ini adalah pada 1969.
Kala itu, Leicester kalah 0-1 dari Manchester City.
Adapun bagi Chelsea, hasil ini merupakan kekalahan ke-7 dalam 15 edisi final yang sudah mereka lakoni.
Dua kegagalan terjadi secara beruntun.
Setelah tahun lalu dikalahkan Arsenal di final, kini mereka dihantam Leicester.
Chelsea jadi kalah tiga kali di final dan satu kali juara dalam lima edisi terakhir Piala FA.
"Setiap trofi itu spesial," kata pelatih The Foxes, Brendan Rodgers.
"Saya bangga menjadi manajer yang memenangkannya untuk Leicester. Pada hari-hari seperti saat ini, Anda harus menciptakan sejarah."
"Kami mampu melakukan itu. Saya sangat bangga mencapai final dan mengalahkan tim luar biasa."
"Saya mempersembahkan kebahagiaan ini untuk suporter. Piala FA adalah sebuah trofi yang sangat ingin dimenangkan klub," imbuhnya.(*)
Tulisan ini diulas dari artikel yang telah tayang di BolaSport.com berjudul; Leicester City Juara Piala FA, 2 Pemain Muslim Bentangkan Bendera Palestina dan Chelsea Vs Leicester City - The Blues Selalu Kesulitan Jegal The Foxes