Nenek Lari ke Rumah Tetangga Ngomong Dipukuli Anak, Tiba-tiba Roboh Tak Bernyawa
"Ibu itu baru beli apa gitu dari warung masuk rumah. Kemudian keluar lagi sambil nangis bilang kepalanya diantemi (dipukuli) Basyir (anak korban)."
TRIBUNPADANG.COM - Rabu (12/5/2021) pagi, Suparti sedang sibuk dengan persiapan lebaran.
Sekitar pukul 09.00 WIB, dia didatangi tetangga yang tinggal di depan rumahnya.
Tetangga yang datang adalah seorang nenek bernama Romsih usia 70 tahun.
Romsih datang sambil menangis.
Baca juga: Tambang Ilegal Solok Selatan Timbun 17 Penambang, Tim SAR Sebut Ada 9 Orang Tewas & 8 Orang Selamat
Baca juga: 1.024 KK Terdampak Banjir di Ranah Ampek Hulu Tapan Pessel, BPBD: 3 Rumah Hanyut dan 3 Rusak Parah
Kepada Suparti, Romsih mengaku kepalanya sakit dipukuli sang anak.
Tak lama, Romsih pun tiba-tiba terseungkur dan meninggal dunia.
Romsih (70) warga RT 5/RW 1 Dusun Bengkelo, Desa Banyuurip, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Korban diduga meninggal setelah dianiaya anaknya Mustari alias Basyir (35).
"Ibu itu baru beli apa gitu dari warung masuk rumah. Kemudian keluar lagi sambil nangis bilang kepalanya diantemi (dipukuli) Basyir (anak korban)."
"Ada benjolan di kepalanya enggak berdarah. Dia jatuh, dilihat sama warga meninggal terus diangkat," terangnya.
Baca juga: Lewati Sungai Hindari Pos Penyekatan, 4 Pemudik Asal Riau Hanyut di Limapuluh Kota
Suparti pun tidak mengetahui pasti apakah korban benar-benar dianiaya oleh anaknya. Hanya saja, beberapa warga menduga adanya penganiayaan sebelum korban meninggal.
Hal itu berdasarkan kejadian yang sudah-sudah di mana terjadi kekerasan oleh sang anak karena terganggu kejiwaannya.
Warga lain, Rohmad menerangkan, bahwa anak korban sempat beberapa kali dibawa ke rumah sakit jiwa lantaran melakukan kegiatan yang tidak wajar layaknya orang gila.
Hanya saja, usaha pihak desa dan tetangganya membawa Basyir berobat ke rumah sakit jiwa tak kunjung berhasil. Basyir pun seringkali lolos dan bisa pulang sendiri tanpa diduga.
"Kalau dia (basyir) dibawa ke rumah sakit, ibunya senang, merasa aman. Warga pun senang karena merasa tidak terancam."