Konflik Israel Palestina
MER-C Indonesia Kutuk Tindakan Tentara dan Polisi Israel, Diduga Menindas Warga Sipil Palestina
Medical Emergency Rescue Committee atau MER-C Indonesia mengutuk tindakan yang dilakukan tentara dan polisi Israel terhada
TRIBUNPADANG.COM, JAKARTA - Medical Emergency Rescue Committee atau MER-C Indonesia mengutuk tindakan yang dilakukan tentara dan polisi Israel terhadap warga sipil Palestina dalam beberapa waktu terakhir ini.
Ketua Presidium Organisasi sosial kemanusiaan Mer-C, Sarbini Abdul Murad mengatakan peristiwa yang terjadi pada 7 Mei 2021 lalu di Palestina begitu mengenaskan.
Dikatakan, ketika malam yang diyakini pada malam 27 Ramadan sebagai malam Lailatul Qadar yakni saat umat Islam Palestina berduyun-duyun melaksanakan itikaf di Masjid Al Aqsa, justru diserang tentara dan polisi Israel.
"Tak disangka-sangka tiba-tiba tentara Israel bersama polisi melakukan penyerangan, maka terjadi bentrokan tidak seimbang dan banyak menimbulkan korban di pihak sipil. Dan ini begitu mengenaskan bagi kami. Dan Mer-C mengutuk aksi-aksi brutal yang dilakukan Polisi dan IDF (Israel Defence Force) Israel," kata Sarbini saat konferensi pers di Kanal Youtube Mer-C Indonesia pada Rabu (12/5/2021).
Sebagai sebuah organisasi kemanusiaan, kata Sarbini, Mer-C telah begitu lama berkecimpung dan bergelut di dunia kemanusiaan terutama di Palestina.
Baca juga: Normalisasi Hubungan Israel-UEA dan Bahrain Berlanjut, Ada 5 Alasan Meski Khianati Palestina
Baca juga: UPDATE Ketegangan Israel-Palestina Meningkat, Keadaan Darurat Diberlakukan di Pusat Kota Lod

Baca juga: Israel Dikabarkan Tutup Zona Penangkapan Ikan di Lepas Pantai Jalur Gaza, Balasan Atas Pertempuran
Baca juga: Operasi Militer Israel Teranyar, Sasar Militer Iran di Perbatasan antara Suriah dan Irak
Sebab itu, kata dia, Mer-C secara moral dan ideologis sangat berkepentingan memberikan pandangan terhadap peristiwa tersebut
"Mer-C secara moral, secara ideologis sangat berkepentingan memberikan pandangan terhadap peristiwa apapun yang terjadi di Palestina yang menyangkut dengan aspek kemanusiaan dan politik kemanusiaan," kata Sarbini.
Diberitakan sebelumnya tercatat setidaknya sebanyak 900 orang warga Palestina di Yerusalem Timur terluka akibat bentrok dengan teroris Israel dalam rentang waktu antara 7 dan 10 Mei 2021.
Adapaun jumlah tersebut, justru belum termasuk 200 warga Palestina yang juga terluka di Tepi Barat.
Baca juga: Seusai Serangan Roket, Israel Kembali Targetkan Pos Hamas di Jalur Gaza
Baca juga: Kecam Keras Israel, Demokrat Minta Pemerintah Dorong KTT Luar Biasa OKI
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul MER-C Kutuk Aksi Brutal Tentara dan Polisi Israel Terhadap Warga Sipil Palestina