Arti Ucapan Taqabbalallahu Minna Waminkum saat Perayaan Idul Fitri, Dilengkapi Cara Menjawabnya

Saat hari raya lebaran Idul Fitri umat muslim akan saling mengucapkan selamat hari raya. Ucapan yang paling utama disampaikan adalah Taqabbalallahu m

Editor: Mona Triana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ucapan Idul Fitri 2021 

Sementara dari sumber lain, Taqabbalallahu minna wa minkum dapat dijawab dengan doa yang sama, Taqabbalallahu minna wa minkum.

Jawaban ini seperti perintah Allah dalam Alquran,

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

“Jika kalian diberi salam dalam bentuk apa pun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal” (QS An Nisa’ : 86).

Baca juga: Panduan Tata Cara Salat Idul Fitri di Rumah Saat Pandemi Covid-19, Dilengkapi Rukun Khutbah

Baca juga: Pilihan Video Takbiran Idul Fitri 2021 hingga Tata Cara Sholat Idul Fitri

Baca juga: Ucapan Idul Fitri 1442 H Dalam Bahasa Daerah di Indonesia Ada Sunda, Batak, Madura, Bali, Aceh

Apa Itu Islam Wasathiyah? Simak Pandangan Beberapa Ulama

Anda pernah mendengar ucapan Islam Wasathiyah? 

Istilah Islam Wasathiyah ini kerap terdengar seiring mencuatnya kembali isu kelompok Muslim yang dianggap intoleran, eksklusif, hingga mudah mengkafirkan orang lain.

Berikut penjelasan Islam Wasathiyah yang dilansir dari lama Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut Muhammad bin Mukrim bin Mandhur al-Afriqy al-Mashry, pengertian wasathiyah secara etimologi berarti:

وَسَطُ الشَّيْءِ مَا بَيْنَ طَرْفَيْهِ

Artinya: “sesuatu yang berada (di tengah) di antara dua sisi

Dalam khazanah Islam klasik, pengertian wasathiyah terdapat banyak pendapat dari para ulama yang senada dengan pengertian tersebut, seperti Ibnu ‘Asyur, al-Asfahany, Wahbah al-Zuḥaily, al-Thabary, Ibnu Katsir dan lain sebagainya.

Menurut Ibnu ‘Asyur, kata wasath berarti sesuatu yang ada di tengah atau sesuatu yang memiliki dua belah ujung yang ukurannya sebanding.

Menurut al-Asfahany, kata wasathan berarti tengah-tengah di antara dua batas (a’un) atau bisa berarti yang standar.

Kata tersebut juga bermakna menjaga dari sikap melampaui batas (ifrath) dan ekstrem (tafrith).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved