Gempa Mentawai

Gempa Bumi 5.7 SR Guncang Mentawai, BPBD: Getaran Terasa Kuat di Tuapejat dengan Skala III-IV MMI

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai mengatakan gempa bumi terasa kuat di Tuapejat, Senin (3/5/2021).

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
ist
Gempa Bumi 5.7 SR Guncang Mentawai, BPBD: Getaran Terasa Kuat di Tuapejat dengan Skala III-IV MMI 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai mengatakan gempa bumi terasa kuat di Tuapejat, Senin (3/5/2021).

Hal itu dikatakan oleh Kalaksa BPBD Kepulauan Mentawai, Novriadi, saat dihubungi TribunPadang.com.

"Tuapejat terasa kuat dengan skala III-IV MMI. Saat ini petugas sedang memonitor lapangan," kata Novriadi.

Novriadi menyebutkan masyarakat yang berada di dekat pusat gempa adalah Desa Beriulo dan Betumonga Sipora.

Baca juga: Gempa 5.7 SR Guncang Tuapejat, Getaran Terasa hingga ke Padang

Baca juga: Update Gempa Bumi Tektonik 5,8 Magnitudo di Kepulauan Mentawai, Ini Penjelasan BMKG

"Masyarakat Desa Beriulo dan Betumonga Sipora (dekat pusat gempa) merasakan skala IV MMI," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini masyarakat sedang waspada terhadap gempa susulan.

"Laporan kerusakan akibat gempa belum ada. Tetap waspada gempa susulan," ujarnya.

Sebelumnya, gempa bumi guncang Mentawai dan terasa sampai ke Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (3/5/2021).

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Irwan Slamet saat dihubungi TribunPadang.com menmbenarkan telah terjadi gempa bumi.

"Telah terjadi gempa bumi dengan parameter sementara dengan kekuatan 5.7 SR," kata Irwan Slamet.

Gempa terjadi sekitar pukul 00.46 WIB berlokasi di Lintang 2.34 LS dan bujur 99.66 BT.

"Gempa ini memiliki kedalaman 29 kilometer yang berlokasi di 35 kilometer tenggara Tuapejat, Sumatera Barat," katanya.

Ia menjelaksan, gempa tidak berpotensi tsunami sehingga masyarakat diharapkan untuk tenang.

Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved