BCA Gelar Desa Wisata Award 2021, Total Hadiah Mencapai Rp 600 Juta
BCA) menggelar kompetisi Desa Wisata Award 2021 yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
lihat foto
TRIBUNPADANG.COM - Bank Central Asia (BCA) menggelar kompetisi Desa Wisata Award 2021 yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 600 juta. Pendaftaran dimulai 13 April 2021 sampai 7 Mei 2021.
Executive Vice President CSR BCA, Inge Setiawati menjelaskan, terdapat empat kategori yang diperlombakan.
Kategori pertama berbasis alam, kedua budaya, keempat kreatif dan keempat digital.
Baca juga: Mantan Pegawai BCA Ceritakan Awal Mula Kasus Salah Transfer Uang Rp 51 Juta
"Masing-masing kategori akan dipilih tiga pemenang, yakni juara 1, 2, dan 3," kata Inge Setiawati saat konferensi pers virtual, Senin (12/4/2021).
Dijelaskannya, peraih juara satu mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 75 juta, juara dua Rp 50 juta, dan juara tiga Rp 25 juta.
"Selain hadiah uang tunai, para pemenang juga mendapatkan pembinaan dari kami (BCA), untuk menjadi desa wisata yang lebih maju," ujarnya.
Dari peserta yang mendaftar, kata dia, akan dipilih 20 desa wisata untuk masuk ke babak final.
Baca juga: BCA Selalu Terapkan Physical Distancing, Demi Lindungi Karyawan dan Nasabah
Dari 20 desa wisata ini, akan ditentukan oleh 5 orang juri, desa mana yang meraih juara.
Dijelaskannya, kegiatan ini menjadi upaya BCA untuk membangkitkan ekonomi kreatif di tengah pendemi.
"Pandemi menjadi tantangan baru. Tidak mungkin diam saja, kita harus bangkit. Kita harus melakukan sesuatu."
"Kami berupaya untuk membangkitkan desa wisata, salah satunya dengan acara ini. Diharapkan dapat memotivasi dan membangkitkan ekonomi di desa wisata," ujar Inge Setiawati.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja juga menjelaskan latar belakang digelarnya lomba Desa Wisata Award 2021 ini.
Baca juga: Cara Isi Top Up Isi Ulang Saldo OVO Melalui ATM BCA, Mandiri, BNI, BRI hingga Alfamart
Kata dia, selama pandemi, banyak desa yang terkena dampak. Denyut pariwisata berkurang.
"Dengan vaksinasi, sejumlah daerah hampir kembali seperti semula. Lalu kita persiapkan diri untuk menerima kunjungan wisata," ujarnya.
