Advertorial

Kiprah Tim STORE1908 Semen Padang Pertahankan Orisinalitas, PLTA Rasak Bungo Tertua di Indonesia

Kiprah tim inovasi STORE1908 dalam menjaga kelangsungan aset perusahaan PT Semen Padang berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rasak Bungo

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA.DOK.HUMAS SEMEN PADANG
PLTA Rasak Bungo PT Semen Padang yang merupakan PLTA pertama di Indonesia, hingga saat ini terus berkontribusi dalam memasok kebutuhan listrik untuk fasilitas umum di lingkungan masyarakt di sekitar PT Semen. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kiprah tim inovasi STORE1908 dalam menjaga kelangsungan aset perusahaan PT Semen Padang berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rasak Bungo yang berada di Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, patut diacungi jempol.

Di tengah kemajuan teknologi saat ini, tim inovasi dari Unit Heat Recovery Power Generation (WHRPG) & Utilitas PT Semen Padang itu, terus berupaya untuk mempertahankan orisinalitas peralatan PLTA Rasak Bungo yang sudah berusia 113 tahun.

"PLTA Rasak Bungo ini didirikan Belanda pada 1908 dan beroperasi pada Tahun 1909. PLTA Rasak Bungo menjadi salah satu fasilitas penting dalam mendukung kelahiran pabrik PT Semen Padang yang dulu bernama dulu bernama NV Padang Portland Cement Maatschappij (PPCM), pada 1910,," kata Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati, Kamis (8/4/2021).

Ilustrasi: PLTA Rasak Bungo merupakan tertua di Indonesia, lebih tua dari PLTA Tonsealama di Minahasa yang dibangun 1912 dan mulai dioperasikan Tahun 1923.
Ilustrasi: PLTA Rasak Bungo merupakan tertua di Indonesia, lebih tua dari PLTA Tonsealama di Minahasa yang dibangun 1912 dan mulai dioperasikan Tahun 1923. (ISTIMEWA/REPRO:DOK.HUMAS PT SEMEN PADANG)

Pada ajang Semen Padang Improvement Event (SPIE) tahun 2019-2020, tim STORE1908 itu ikut berkontribusi dalam ajang inovasi tahunan yang rutin digelar perusahaan. Pada ajang tersebut, tim STORE1908 meraih juara II untuk kategori Gugus Kendali Mutu.

"Inovasi dari tim STORE1908 ini adalah tentang memperbaiki kerusakan Circuit Breaker (CB) Sinkron 3kV di PLTA Rasak Bungo. Analisa benefit dari inovasi tim STORE1908 itu mencapai Rp442 juta lebih," ujar Nur Anita.
Kepala Unit WHRPG & Utilitas PT Semen Padang Erick Reza Alandri menambahkan bahwa tim inovasi STORE1908 ini dibentuk seiring adanya ajang SPIE tahun 2019-2020.

Unit WHRPG & Utilitas, katanya, ingin berkontribusi pada ajang tahunan tersebut dan berhasil meraih juara II.

Tim STORE1908 ini, sebut Erick, terdiri dari tujuh orang. Mereka adalah Prinaldi sebagai Ketua, Rizky DE sebagai sekretaris, dan anggotanya terdiri dari Rudi, Mick D, Ruki TJ dan Imran.

"Sedangkan saya sendiri, sebagai fasilitator dari tim STORE1908," kata Erick.

Ilustrasi: PLTA Rasak Bungo merupakan tertua di Indonesia, lebih tua dari PLTA Tonsealama di Minahasa yang dibangun 1912 dan mulai dioperasikan Tahun 1923.
Ilustrasi: PLTA Rasak Bungo merupakan tertua di Indonesia, lebih tua dari PLTA Tonsealama di Minahasa yang dibangun 1912 dan mulai dioperasikan Tahun 1923. (ISTIMEWA/REPRO:DOK.HUMAS PT SEMEN PADANG)

Pada ajang SPIE kemarin, tim STORE1908 menjadikan PLTA Rasak Bungo sebagai objek inovasi dengan judul; "Melakukan Restorasi untuk mempertahankan Orisinilitas CB Sinkron 3kV Siemens Schuckert Tahun Operasi 1908 dengan Memodifikasi Material ex-CB Trafo Acc di PLTA Rasak Bungo".

Judul inovasi itu dikemukan pada ajang SPIE, karena dari hasil inveksi ke PLTA Rasak Bungo, ditemukan kerusakan di CB yang merupakan komponen busbar dan kukuh yang menjadi media kontak untuk mengalirnya arus listrik dari generator menuju line transmisi udara 3kV.

Ilustrasi: PLTA Rasak Bungo merupakan tertua di Indonesia, lebih tua dari PLTA Tonsealama di Minahasa yang dibangun 1912 dan mulai dioperasikan Tahun 1923.
Ilustrasi: PLTA Rasak Bungo merupakan tertua di Indonesia, lebih tua dari PLTA Tonsealama di Minahasa yang dibangun 1912 dan mulai dioperasikan Tahun 1923. (ISTIMEWA/REPRO:DOK.HUMAS PT SEMEN PADANG)

Kerusakan tersebut berdampak kepada produksi energi listrik PLTA Rasak Bunga menjadi 0 kWH, karena kualitas material CB Sinkron 3kV yang rusak itu memiliki nilai hambatan jenis tinggi (Rho) yaitu 0,08.

Selain itu, tim STORE1908 juga menemukan CB Sinkron 3kV tidak mengontak secara sempurna saat posisi closed, dengan nilai tahanan kontak >100 Nanoohm (nΩ).

Karena permasalahan tersebut, tim inovasi kemudian memodifikasi material CB Trafo Accessories PLTD 1 yang tidak terpakai untuk dimanfaatkan di PLTA Rasak Bungo.

Ilustrasi: PLTA Rasak Bungo merupakan tertua di Indonesia, lebih tua dari PLTA Tonsealama di Minahasa yang dibangun 1912 dan mulai dioperasikan Tahun 1923.
Ilustrasi: PLTA Rasak Bungo merupakan tertua di Indonesia, lebih tua dari PLTA Tonsealama di Minahasa yang dibangun 1912 dan mulai dioperasikan Tahun 1923. (ISTIMEWA/REPRO:DOK.HUMAS PT SEMEN PADANG)

"Jadi, modifikasi dari CB di PLTD 1 itulah yang menjadi salah satu potensi benefit, karena kalau CB dibeli baru, harganya mencapai lebih dari Rp299 juta, belum lagi waktu pengadaannya yang mencapai lebih kurang 10 bulan lamanya. Sedangkan untuk modivikasi CB bekas yang tidak terpakai di PLTD I itu, hanya membutuhkan waktu 1 minggu lamanya," kata Erick.

Hal yang sama juga disampaikan anggota tim STORE1908 Ruki TJ.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved