Curhat Pengendara Mobil Korban Lubang Jalan Bypass Padang: Ban & Velg Pecah, Nyaris Kecelakaan
Muliadi (53), terlihat tengah memperbaiki ban mobil sedannya di Jalan Bypass, Padang, Senin (29/3/2021) tengah malam.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Muliadi (53), terlihat tengah memperbaiki ban mobil sedannya di Jalan Bypass, Padang, Senin (29/3/2021) tengah malam.
Ia tepat berhenti di depan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah.
Meski cuaca sedang gerimis malam itu, ia tetap harus memperbaiki mobilnya supaya bisa berjalan kembali.
Baca juga: Debit Air Terjun Lembah Anai Meningkat, Polisi Bilang Tak Melimpah Sampai ke Jalan
Muliadi adalah satu dari banyak kendaraan yang mengalami pecah ban di lokasi yang sama.
Malam itu memang terlihat ada belasan kendaraan yang mengalami pecah ban di sana.
Di pinggir jalan itu, mulai dari depan Rumah Sakit Gigi dan Mulut, sampai depan Kantor Wali Kota, berjejer mobil yang mengalami pecah ban.
Menurut para pengendara, mereka mengalami pecah ban setelah menghantam lubang yang cukup dalam di Jalan Bypass tersebut.
Baca juga: VIRAL Mobil Alami Bocor Ban di Jalan By Pass Km 13 Kota Padang, Gegara Galian Aspal Terbengkalai
Muliadi berkisah, dirinya datang dari Indarung hendak menuju Lubuk Minturun.
Kendaraannya melaju dengan kecepatan sedang dan tidak mengetahui adanya lubang di jalan tersebut.
Lubang tersebut, kata dia, seperti bekas galian perbaikan jalan. Namun tidak ada plang peringatan.
"Tiba-tiba ada lubang besar dan dalam yang membuat kendaraan saya hampir menabrak trotoar," kata Muliadi.
Muliadi menyebutkan, kendaraannya mengalami hilang kendali dan hampir kecelakaan.
Baca juga: Setelah Dirawat di Rumah Sakit Karena Covid-19, Ananda Omesh Kini Jalani Isolasi Mandiri
"Akibatnya, sebanyak 2 ban dan velg mobil saya pecah. Velg mobil saya tidak bisa digunakan lagi," kata dia.
Di depan kendaraannya ada sejumlah kendaraan lagi yang mengalami nasib yang sama dengannya.
"Tapi masih banyak terlihat di depan lagi," sebutnya.
Ia berharap adanya perhatian khusus pemerintah terhadap lubang di jalan yang tidak ada tanda pemberitahuan.
"Mudah-mudahan pemerintah peduli dengan situasi di Jalan Bypass ini. Risikonya sangat besar ini. Bisa memakan korban," ujarnya.
Baca juga: Memasuki Pencarian Hari Ke-6, Bocah yang Dilaporkan Hanyut saat BAB Tak Kunjung Ditemukan
Ia berharap dinas terkait seperti Dinas PU dapat memberikan tanda peringatan agar pengendara tahu kalau ada lubang besar.
"Hari hujan, jadi tidak terlihat lubangnya. Kalau model begini bisa banyak memakan korban," katanya.
Muliadi mengaku menjadi terlambat untuk pulang dan harus memasang ban cadangan yang dibawanya.
"Ban serap cuman satu, dan sudah terpasang. Beruntung ada teman yang bisa ditelepon untuk meminta bantuan," sebutnya.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Padang Pariaman Menyerahkan Diri ke Polda Sumbar
Junaidi, pengendara lainnya yang juga mengalami hal yang sama.
"Kendaraan saya masuk lubang, akibatnya ban depan sebelah kanan pecah," kata Junaidi.
Ia mengatakan, tidak ada tanda-tanda pemberitahuan adanya pengerjaan perbaikan jalan.
"Lubangnya dalam, ada sekitar 30 cm. Ada banyak kendaraan yang terkena, yaitu sekitar 15 unit. Beruntung saya tidak terlalu kencang," kata dia.
Ia mengatakan, kalau dirinya baik-baik saja dan hanya kendaraannya yang rusak.
"Tapi saya tidak membawa ban serap, dan akhirnya meminta tolong teman untuk membantu datang ke sini," katanya. (*)