Berita Bukittinggi Hari Ini

Beredar Video Aksi Vandalisme di Tugu Polwan Kota Bukittinggi, Diduga Pelaku Seorang Lelaki ODGJ

Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan tugu atau monumen polisi wanita (Polwan) Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) t

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Tugu Polwan Kota Bukittinggi, Provinsi Sumbar yang jadi sasaran aksi corat-coretan atau vandalisme dari orang yang tidak bertanggungjawab baru-baru ini. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan tugu atau monumen polisi wanita (Polwan) Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tampak bekas dicoret-coret aksi vandalisme.

Aksi vandalisme ini tampak dilakukan seorang lelaki yang menggunakan kemeja kecoklatan, peci putih dan celana abu-abu. Dia tampak menulis dengan menggunakan spidol bewarna hitam.

Pengertian kata vandalisme, dikutip dari Wikipedia adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya)" atau "perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.

Terpantau, ada tulisan yang ditulis secara berantakan dan tidak jelas maksudnya, diduga pelaku merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Video berdurasi kurang dari lima detik ini diposting juga di akun media sosial instagram @Bukittinggiku.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Melfi Abrar saat dihubungi TribunPadang.com, menyayangkan aksi vandalisme tersebut.

Baca juga: Satpol PP Padang Patroli Lalu Tertibkan ODGJ, Libatkan Petugas Puskesmas Pakai APD Lengkap

Baca juga: KRONOLOGI Wanita di Padang Dilempari Batu Rel KA, Hingga Jari Tangan Harus Dioperasi, Pelaku ODGJ

Tugu Polwan Kota Bukittinggi, Provinsi Sumbar yang jadi sasaran aksi corat-coretan dari orang yang tidak bertanggungjawab baru-baru ini.
Tugu Polwan Kota Bukittinggi, Provinsi Sumbar yang jadi sasaran aksi corat-coretan dari orang yang tidak bertanggungjawab baru-baru ini. (ISTIMEWA)

Baca juga: ODGJ Lempar Pengendara Sepeda Motor hingga Harus Jalani Operasi, Dinsos: Dia Berpindah-pindah

"Kami sangat menyayangkan, karena ini bagian dari sejarah polisi wanita di Bukittinggi dan aset budaya yang harus dilestarikan", kata Melfi Abrar, Kamis (25/3/2021).

Dijelaskannya, monumen ini yang berada di Jalan Moh. Syafei, Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi ini tercatat sebagai aset dari Polresta Kota Bukittinggi.

Menurutnya, monumen ini bukti polwan pertama di Indonesia dan sekolah Polwan pertama itu ada di Kota Bukittinggi.

"Jadi dibuat dulu dalam rangka ketentraman pada awal-awal kemerdekaan Indonesia," kata Melfi Abra.

Dikatakannya, pada awal kemerdekaan RI dahulu, pernah diadakan razia untuk memastikan keamanan dan lalu lintas orang.

Razia ini dilakukan oleh pihak kepolisian, termasuk untuk merazia kaum wanita saat itu.

"Kalau orang Minang, risih jika wanita diperiksa oleh lelaki, maka dibentuklah sekolah polisi wanita saat itu," ungkapnya.

Dikarenakan wanita Minangkabau risih diperiksa oleh lelaki, maka didiklah beberapa orang untuk menjadi polisi wanita

Dari situlah asal polwan Indonesia, serta didirikan sekolah polisi wanita pertama di Indonesia, sekaligus bentuk perjuangan wanita Minangkabau saat ini.

Diketahui, Tugu Polwan ini berukuran 6 x 6 x 8 m dengan ukuran taman 21 m x 12 m.

Tugu Polwan ini, diresmikan tepatnya tanggal 27 april 1993 oleh Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Polisi Banurusman. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved