Berita Sumbar Hari Ini
Wacana Sumbar Jadi Daerah Istimewa Minangkabau, Marfendi : Perlu Kaji Secara Komprehensif
Hingga saat ini wacana perubahan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjadi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) masih terus bergulir.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga saat ini wacana perubahan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjadi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) masih terus bergulir.
Wacana perubahan menjadi Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau ini turut ditanggapi Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi.
Marfendi menilai gagasan besar menjadikan Provinsi Sumbar menjadi DIM ini harus diikuti konsep yang sangat teknis.
Sehingga, ketika diterapkan nantinya hendaknya lebih mudah untuk dipahami secara detailnya, melainkan bukan sekadar berganti nama.
"Kami khawatirnya, DIM ini nanti hanya berganti nama. Kalau berganti nama, pun tidak ada gunanya nanti," kata Marfendi, saat dihubungi, Rabu (28/3/2021).
Gagasan DIM ini kata Marfendi, hendaknya tidak hanya karena SKB kementerian tentang aturan berpakaian dan hal lainnya.
"Kalau memang nanti dikembangkan, kita kaji secara komprehensif, secara keseluruhan kemudian dikeluarkan konsepannya," ungkapnya.
Marfendi menilai, konsep DIM ini harus dikaji lebih mendalam dan detail, termasuk tentang daerah Mentawai.
Kemudian, bagaimana batas-batas wilayah DIM ini, sebab daerah Minangkabau ini sampai ke Bangkinang, dan Riau.
"Apakah batasannya memang wilayah Minangkabau atau batasannya hanya di Sumbar saja, ini harus dijelaskan," tambahnya.
Marfendi menambahkan, setelah konsep DIM ini detail secara riil barulah diajukan.
Baca juga: Provinsi Sumbar Diusulkan Jadi Daerah Istimewa Minangkabau, Begini Reaksi Gubernur Mahyeldi
Baca juga: Bahas Wacana Daerah Istimewa Minangkabau, LKAAM Sumbar akan Bertemu Anggota Komisi II DPR
Wacana DIM Digulirkan
Dilansir TribunPadang.com, wacana untuk menjadikan Provinsi Sumatera Barat sebagai Daerah Istimewa telah digulirkan sejak tahun 2015 oleh sejumlah tokoh Minang.
Hal itu diungkapkan Ketua Harian Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (BP2DIM) M Sayuti Malik, Rabu (17/3/2021).