Refocusing ke Ruas Lain, Pengerjaan Tol Padang-Pekanbaru Tetap Jalan, Mahyeldi: Insyaallah
Pengalihan itu bisa ke ruas Pekanbaru-Bangkinang, Bangkinang-Pangkalan yang masih dalam trase tol Padang-Pekanbaru.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
"Yang sudah berbentuk jalan tol itu sepanjang 4 kilometer. Itu di Penlok 1 semua. Sementara sisanya dalam tahap pengerjaan."
"Hingga saat ini progresnya masih tetap, hanya saja statusnya refocusing (alat, manusia, sumber daya) dipinjam oleh ruas lain."
"Nanti pada saat kita mulai membutuhkan, yang barang mereka baru mau dicetak dikembalikan ke kita," ungkap Marthen.
Baca juga: Proyek Tol Padang-Pekanbaru Dihentikan? Kementerian PUPR Bantah, Sebut Pengerjaan Tetap Jalan
Marthen juga mengungkapkan, lahan yang sudah dibebaskan saat ini masih dikerjakan.
Bahkan yang pihaknya kerjakan lebih dari pada panjang luas lahan yang sudah dibebaskan.
"Tentunya mendapat izin dari pemiliknya," tutur Marthen.
Karena adanya refocusing, Marthen memastikan dapat mengubah target pengerjaan Tol Padang-Pekanbaru.
Pihaknya tidak dapat membuat perkiraan kapan pembangunan tol selesai.
"Pada 2022 selesai jika lahan di semester 1 ini selesai," imbuh Marthen.
Marthen berharap pembebasan lahan dipercepat sehingga bisa diproses dengan cepat.
Baca juga: Bocoran Baju Pengantin Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Menggunakan Dua Adat
Refocusing ke Ruas yang Lebih Siap Lahannya
Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal, menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan pengerjaan jalan tol pada lahan yang sudah dibebaskan.
"Intinya PT Hutama Karya bukan menghentikan pembangunan, tapi hanya akan mengerjakan pada lahan yang sudah dibebaskan, jika tersedia kelebihan sumber daya, maka akan dilakukan refocusing ke ruas lain yang lebih siap lahannya," ucap Marthen.
Dijelaskan lebih lanjut, dengan kemampuan sumber daya dan kemampuan ekuitas yang sangat terbatas, maka PT Hutama Karya diminta melakukan refocusing pada ruas-ruas yang lebih siap, sehingga hasilnya bisa lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Dengan keterbatasan lahan yang ada mengakibatkan produktivitas rendah sehingga biaya overhead BUJT dan Main Kontraktor menjadi tinggi."