Webinar Klaster Keluarga Covid-19, Dirut Semen Padang Ajak Insan Perusahaan untuk Ingatkan Keluarga

Webinar Klaster Keluarga Covid-19, Dirut Semen Padang Ajak Insan Perusahaan untuk Ingatkan Keluarga

Editor: afrizal
ISTIMEWA/DOK.HUMAS PT SEMEN PADANG
Webinar Klaster Keluarga Covid-19, Dirut Semen Padang Ajak Insan Perusahaan untuk Ingatkan Keluarga 

TRIBUNPADANG.COM- PT Semen Padang kembali menggelar Webinar tentang Covid-19. Pada Webinar Series #2 Jumat (26/2/2021) diangkat tema “Waspada Covid 19 Klaster Keluarga" yang menghadirkan dua narasumber dari Semen Padang Hospital, dr. Dewi Nensi Putri, MARS , dan dr. Widya Pratiwi Radam .

Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri dalam sambutannya mengatakan, webinar tentang penularan Covid-19 di lingkungan keluarga ini sengaja digelar perusahaan, karena keluarga merupakan klaster terbaru penularan Covid-19.

Ia berharap kepada semua karyawan Semen Padang Group, untuk terus mengingatkan anggota keluarganya agar mematuhi protokol kesehatan dengan cara 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Baca juga: Semen Padang Umumkan Pemenang SPIE 2019-2020; Analisa Benefit Mencapai Rp 46,1 Miliar

Baca juga: Kepala Humas Semen Padang Jadi Narasumber Studi Ekskursi Politeknik Medan, Secara Virtual

Baca juga: Bentuk Tim Reaksi Cepat, Semen Baturaja Belajar ke Semen Padang

"Jangan sampai ada karyawan yang terpapar Covid-19, karena kontak dari anggota keluarga yang terpapar Covid-19. Jadi, mari ingatkan keluarga di rumah untuk mematuhi protokol kesehatan," kata Yosviandri.

Ia meminta seluruh Insan Semen Padang Group, termasuk pihak keluarga karyawan Semen Padang Group, untuk menghindari kegiatan kerumunan atau mengadakan kegiatan yang menimbulkan keramaian, termasuk liburan ke tempat wisata.

"Sekarang ini klaster keluarga menjadi trend penularan Covid-19. Semoga melalui webinar ini, semua insan perusahaan maupun pihak keluarga, bisa menjadi lebih siap dalam menjaga diri dari penularan Covid-19 di lingkungan keluarga," ujarnya.

Sementara itu, dr.Dewi Nensi Putri, MARS dalam materinya menyampaikan bahwa saat ini, klaster keluarga semakin merebak dan menyebabkan laju kecepatan penyebaran virus Covid-19 semakin cepat dan luas.

Klaster keluarga menjadi trend, kata dia, disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, karena tanpa disadari ada keluarga tertular dari orang/pasien yang tidak bergeja dan adanya anggota keluarga yang tidak menerapkan protokol kesehatan 3M.

Kemudian, perawatan pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah dilakukan oleh keluarga dan adanya kegiatan sosial bersama yang dilakukan oleh keluarga. "Kegiatan sosial bersama ini termasuk risiko tinggi penularan Covid-19," ujarnya.

Dewi Nensi Putri juga membeberkan bahwa klaster keluarga sangat berbahaya dalam penularan Covid-19, dan itu disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena transimi Covid-19 telah masuk ke satuan unit terkecil dalam sebuat society, yaitu keluarga.

Artinya, segala kebijakan, prokol dan sistem monitoring yang dirterapkan oleh pemerintah, tempat publik dan perusahaan tidak bisa menahan transmisi virus ke lingkungan terkecil, yaitu keluarga.

Kedua, dalam lingkup dan kultur sosial bangsa Indonesia yang mengutamakan silahturahmi, transmisi satu keluarga ke keluarga lainnya, membuat penularan semakin masif. "Contohnya di Bogor. Di sana, terdapat satu RT yang hampir seluruh warganya positif Covid-19," katanya.

Penyebab ketiga, adanya warga yang bergejala enggan melakukan tes swab, karena takut stigma (takut dikucilkan oleh masyarakat). Namun pada akhirnya, warga yang bergejala itu berperan sebagai spreader (penyebar,red)

Ia menyebutkan bahwa penularan Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga terus mengalami peningkatan yang signifikan. Di Jakarta dan Cirebon misalnya. Pada tahun 2021 ini, di Jakarta sebanyak 44 persen penularan Covid-19 berasal dari keluarga. Sedangkan di Cirebon sebanyak 78 persen.

"Dengan adanya klaster keluarga yang begitu meningkat, tentunya rumah bukan lagi tempat yang paling aman dari penularan Covid-19. Salah satu carta mengantisipasinya, selain menerapkan 3M, usahakan juga untuk tidak menerima tamu dari luar rumah," ujarnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved