Webinar Klaster Keluarga Covid-19, Dirut Semen Padang Ajak Insan Perusahaan untuk Ingatkan Keluarga
Webinar Klaster Keluarga Covid-19, Dirut Semen Padang Ajak Insan Perusahaan untuk Ingatkan Keluarga
Dokter Dewi Nensi Putri juga membeberkan potensi terinfeksi Covid-19 di dalam lingkungan rumah tangga. Menurut penelitian yang dilakukan di Wuhan, Cina, setiap satu orang terpapar Covid-19, kemungkinannya 15,6 persen akan menularkan ke anggota keluarga satu rumah lainnya.
Kemudian, anggota keluarga yang usianya di atas 60 tahun memiliki resiko terinfeksi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. "Artinya, resiko penularan dan timbulnya gejala akan meningkat seiring dengan usia anggota keluarga," bebernya.
Sedangkan untuk bayi berusia 0-1 tahun, lanjut Dewi Nensi Putri, lebih mudah terinfeksi dibandingkan anak-anak berumur 2-12 tahun, karena sistemn imunitas bayi usia 0-1 tahun belum sekuat anak-anak yang berumur lebih tua.
Dewi Nensi Putri juga membeberkan profil resiko penularan Covid-19 di setiap keluarga. Kata dia, oramng yang tinggal sendirian di rumah, termasuk resiko paling rendah terpapar Covid-19.
kemudian keluarga kecil yang membatasi mopbilitas dan hanya keluar rumah jika ada hal penting, termasuk resiko sedang penularan Covid-19.
Selanjutnya anggota keluarga yang masih sering berkegiatan di luar rumah, termasuk keluarga yang memiliki resiko tinggi penularan Covid-19. "Sedangkan resiko sangat tinggi penularan Covid-19, adalah orang yang tinggal di rumah tangga multi generasi (kakek, nenek, ibu, bapak, anak atau bayi), dan tinggal di lingkungan padat penduduk," tuturnya.
Indonesia Urutan 19 Dunia
Sementara itu, dr.Widya Pratiwi Radam menyampaikan bahwa perkembangan Covid-19 terus mengalami peningkatan.
Bahkan, Indonesia berada di urutan 19 jumlah kasus Covid-19 dengan rincian, kasus positif per 24 Februari 2021 sebanyak 1.298.608 dan angka kematian per 24 Februari kemarin sebanyak 35.014 kasus.
Sedangkan di Sumbar, kata dr.Widya, data kasus Covid-19 mencapai 28.837 dengan rincian, 214 rawat inap, 826 isolasi mandiri, 30 orang isolasi daerah, 6 oprang isolasi di BPSDM, sebanyak 642 meninggal dunia dan sembuh sebanyak 27.119 orang.
Terkait penularan Covid-19 di klaster keluarga, dr.Widya membeberkan salah satu contoh penularannya.
Misalnya, si A bersama istri dan anaknya pergi mengunjungi keluarga yang baru saja lahiran pada hari sabtu.
Semua keluarga berkumpul, baik keluarga dari kakak adik dan orangtua. Saat berkumpul tidak menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak. Kemudian tiga hari setelah acara berkumpul si A dan istrinya merasa tidak enak badan, sehingga pergi berobat dan disaran kan melakukan pemeriksaan swab PCR.
Hari berikutnya hasil keluar dan si A dan istrinya dinyatakan positif Covid-19. Kemudian dilakukan tracing sehinga satu keluarga besar di lakukan pemeriksaan Swab PCR. HAsil akhirnya, ternyata satu keluarga besar si A juga positif.
"Jadi, begitulah bentuk klaster keluarga yang saat ini penularannya lagi trend. Untuk itu, mari kita sama-sama mematuhi prokes dan cegah penularan Covid-19 di lingkungan keluarga kita. Jangan sampai ada di antara kita yang terpapar Covid-19 dari klaster keluarga," pungkasnya.