Polsek Sungai Pagu Diserang

Anak 4 Tahun Saksikan DPO Judi Ditembak Mati di Solsel: Papa Alphard Ditembak Polisi, Mati

"Sampai-sampai psikis anak itu bilang, Papa Alphard ditembak polisi, mati. Itu saja yang terus diulang anak umur 4 tahun," jelas Benni.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita
Tangkapan layar video konferensi pers pihak keluarga korban, Jumat (29/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pihak keluarga DS, DPO yang ditembak mati di Solok Selatan, Benni Endo Mahatta menjelaskan, tidak ada kunjungan dari kepolisian sebelum peristiwa penembakan 27 Januari 2021 lalu.

Dia mengungkapkan, pihak kepolisian baru sekali itu datang ke rumah korban dan terjadi penembakan.

"Kami dari keluarga korban, tahu DPO judi itu baru di hari penembakan itu saja. Laporan ke wali nagari, jorong, maupun RT RW tidak ada," ungkap Benni Endo Mahatta kepada awak media, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Kasus DPO Judi Ditembak Mati di Solok Selatan, Keluarga Bantah Korban Membacok Polisi

Benni menuturkan, DS semasa hidupnya tidak pernah menganggu orang.

"Kalau preman dia masa muda mungkin ya Pak ya, masa muda mungkin nakal. Tapi sejak berkeluarga, sudah beranak, hampir bercucu, dia itu tidak pernah mengganggu orang," tegas Benni.

Benni bercerita, penggerebekan itu terjadi di rumah korban.

Di dalam video yang beredar, tampak polisi memungut senjata tajam. Menurut Benni, senjata itu adalah pisau dapur.

Baca juga: Polisi yang Menembak Mati DPO Judi di Solok Selatan Diperiksa Polda Sumbar

Pisau dapur yang dijadikan alat bukti bahwa itu yang dipegang DS.

"Kami pihak keluarga, kalau dilakukan bedah ahli forensik, silakan sidik jari DS, yang jelas kakak saya menyaksikan DS hanya lari, tidak ada megang apapun," terang Benni.

Menurut Benni, aparat sempat masuk dapur, setelah DS diantar ke rumah sakit.

Diduga, aparat ini masuk ke dalam mengambil pisau yang hilang dua unit, pisau dapur dan celurit.

Baca juga: Kronologi Penyerangan Kantor Polsek Sungai Pagu, Kabid Humas Polda Sumbar: Kondisi Mulai Kondusif

Dikatakan Benni, DS sebagai orang Muaro Labuah memang gemar mengoleksi pisau untuk pajangan.

"Cuma (pisau) hilang setelah kejadian, sebelum kejadian ada," tutur Benni.

Ditegaskan Benni, istri korban menyaksikan betul peristiwa penembakan itu.

Bahkan sempat menghalangi polisi yang mau menembak. Istri korban juga melihat langsung apa yang dipegang suaminya.

Baca juga: 1 Kompi Brimob dan 1 Pleton Personel Polres Berjaga-jaga, Setelah Insiden di Polsek Sungai Pagu

"Jangankan untuk melawan, lari saja susah, bukan cedera, untuk mengambil apapun dia susah, karena jarak pintu sama dia sembunyi di dekat mesin cuci, dekat, untuk lari saja berat langkahnya," jelas Benni.

Benni menuturkan, DS lari karena ketakutan, melihat polisi datang bersenjata.

Setelah kejadian, jelas Benni, tidak ada upaya yang dilakukan pihak kepolisian. Tetapi ada klarifikasi dari Kapolres.

Namun itu menjadi pukulan telak bagi keluarga karena tentu pihak kepolisian membela institusinya.

Baca juga: Polsek Sungai Pagu Diserang, Dipicu DPO Kasus Judi Tewas Ditembak Setelah Membacok Polisi

"Dibilangnya anggota dia kena sabetan, kena tusuk, dan DS pegang golok, padahal dia hanya lari, jangankan pegang golok, untuk melangkah saja sulit," tegas Benni.

Selain itu, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Barat juga sudah mendatangi pihak keluarga menyampaikan permintaan maaf dari Kapolda.

Benni mengungkapkan, DS memiliki dua istri. Kakaknya sebagai istri kedua dan dikaruniai 1 orang anak.

Anak umur 4 tahun itulah yang sempat menyaksikan peristiwa penembakan itu.

Baca juga: Legenda Persaingan Rossi dan Marquez, Hingga Dokumenter Sepang Clash Dirilis dalam 4 Seri

"Sampai-sampai psikis anak itu bilang, Papa Alphard ditembak polisi, mati. Itu saja yang terus diulang anak umur 4 tahun," jelas Benni.

Benni juga menuturkan, DS tulang punggung keluarga. Benni berharap hukum ditegakkan dengan seadil-adilnya.

"Apakah aparat itu sangat begitu memperlakukan kami sebagai masyarakat sipil atau gimana. Yang kami pikirkan selain stutus kakak kami janda, juga anak-anaknya, apalah nasib mereka hidup tanpa ayah," ujar Benni.

Polsek Sungai Pagu Diserang

Kantor Polsek Sungai Pagu, diserang sekelompok orang.

Hal ini dipicu karena DPO perkara judi tewas ditembak setelah pelaku membacok polisi.

Peristiwa pengrusakan kantor Polisi tersebut terjadi pada Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polsek Sungai Pagu Solsel Diserang Sekelompok Orang, Kaca Pecah

Kapolres Solok Selatan, AKBP Teddy Purnanto membenarkan adanya penyerangan terhadap kantor polisi tersebut.

Dijelaskannya, kantor Polisi yang dirusak adalah kantor Polsek Sungai Pagu yang berlokasi di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.

"Iya, ada pengrusakan kantor Polsek Sungai Pagu," kata Tedy.

Baca juga: Sosok Pembeda Inter Milan Dapat Bisikan, De Vrij: Betapa Hebat Tongkat Sihir, Kaki Christian Eriksen

Hal itu dipicu karena adanya penindakan terhadap pelaku DPO (daftar pencarian orang) kasus judi.

"DPO yang diamankan adalah dalam perkara judi, dan sudah banyak kasusnya. Ada pengancaman, pemerasan, dan banyak lainnya," katanya.

Ia menyebutkan, saat diamankan pelaku melakukan perlawanan sehingga menusuk personel Opsnal Sat Reskrim Polres Solok Selatan.

"Saat mau diamankan, pelaku malah melakukan perlawanan dan membacok anggota. Pelaku membacok anggota pakai golok," katanya.

Baca juga: Kartu Merah Ibrahimovic Jadi Petaka Bagi AC Milan, Tatarusanu: Kacaukan Performa I Rossoneri

Akibatnya, salah seorang anggota mengalami luka sayat di dada dan lengan.

Selanjutnya, petugas di lokasi melakukan tindakan terukur dengan menembak yang menyebakan pelaku meninggal dunia di RSUD Solok Selatan.

"Pelaku meninggal dunia, dan keluarga tidak terima akan hal itu. Lalu, keluarga merusak kantor Polsek Sungai Pagu dengan melemparinya," katanya. 

Baca juga: Satpol PP Tangkapi Orang Gila di Padang, Pakai Kaos PSI hingga Pelaku yang Lempar Pengendara

Kantor Polsek Diserang

Kantor kepolisian sektor (Polsek) Sungai Pagu, Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), diserang sekelompok orang.

Kapolres Solok Selatan, AKBP Tedy Purnanto saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan peristiwa tersebut.

"Iya, terjadi pelemparan terhadap Mako Polsek Sungai Pagu oleh masyarakat di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar," kata Tedy, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Satpol PP Tangkapi Orang Gila di Padang, Pakai Kaos PSI hingga Pelaku yang Lempar Pengendara

Dikatakannya, peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.

Dijelaskannya, peristiwa tersebut dipicu karena adanya DPO perkara kasus judi yang meninggal dunia saat diamankan.

"Pelaku diamankan sekitar pukul 15.00 WIB dan melawan hingga melukai petugas," katanya.

Baca juga: DD Singgalang Hadirkan Sentra Ternak di Nagari Sirukam Solok, Penuhi Ketersedian Hewan Ternak

Akibat hal itu, membuat pihak keluarga tidak terima dan melakukan pelemparan hingga membuat kaca Polsek Sungai Pagu pecah.

Disebutkannya, saat ini kondisi sudah kondusif.

"Namun, jalan dari Padang Aro menuju Muaro Labuh diblokir pihak keluarga dan masyarakat," katanya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved