Antisipasi Kerumunan, Tradisi Serak Gulo dan Perayaan Imlek di Padang Ditiadakan
Kepala Dinas Pariwisata Padang, Arfian mengatakan, tradisi Serak Gulo tahun 2021 ini ditiadakan.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Pariwisata Padang, Arfian mengatakan, tradisi Serak Gulo tahun 2021 ini ditiadakan.
Tak hanya tradisi Serah Gulo, perayaan peringatan Imlek berupa pasar malam juga ditiadakan.
Menurutnya, pembatalan dua iven rutin setiap tahun ini dilakukan langsung oleh pihak penyelenggaranya.
Baca juga: Pemko Padang Buka Donasi Bantuan Bencana Banjir Kalsel dan Gempa Sulbar
"Tradisi serak gulo yang biasa digelar di Masjid Muhammadan Padang, dibatalkan langsung oleh himpinan keluarga Muhammadan Padang," kata Arfian, Kamis (21/1/2021)
Arfian menambahkan, pembatalan tradisi ini dilakukan untuk antisipasi kerumunan, apalagi tradisi Serak Gulo yang melibatkan ribuan orang.
Menurutnya, pergelaran iven pariwisata Padang tergantung situasi kasus covid-19 di Padang.
Baca juga: Penetapan Paslon Terpilih Pilkada Agam 25 Januari 2021, Warga Bisa Lihat Live Streaming di Rumah
Menurutnya, jika semuanya masyarakat nanti sudah divaksin kegiatan pariwisata dipastikan bisa kembali digelar lagi.
"Seharunya tanggal 13 Januari, kemarin digelar tradisi Serak Gulo, tapi tidak bisa dilakukan, karena kesiapan protokol kesehatan dari penyelenggara peserta tidak mungkin," ungkapnya.
Menurutnya, beberapa iven pariwisata tetap dipastikan tetap digelar tahun 2021.
Baca juga: Silaturrahim Wali Kota Padang dan Gubernur Sumut, Mahyeldi: Kami Siap Jalin Kerjasama Perdagangan
Di antaranya Festival Kuliner Tradisional, Selaju Sampan, Pameran Bonsai dan Tour de Singkarak.
"Kita sudah punya anggarannya untuk melakukan empat iven pariwisata itu, termasuk Tour de Singkarang," kata Arfian.
Arfian menambahkan, dengan pelaksaan kegiatan wisata tersebut bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Padang.
"Saat covid-19, kita tidak bisa mengharapkan wisatawan asing ke Padang, karena ada pelarangan, di pulau Jawa juga PSBB, kita upayakan mengaet wisatawan dari provinsi tetangga di Sumatera," ungkapnya. (*)