Buntut Motor Terserempet Bus Rute Sumatera-Jawa, Satu Korban Tewas Diduga Dianiaya di Sijunjung
Polres Sijunjung mengamankan dua orang diduga melakukan tindak pidana kekerasan secara bersama-sama, sehingga menyebabkan seorang meninggal dunia.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Polres Sijunjung mengamankan dua orang diduga melakukan tindak pidana kekerasan secara bersama-sama, sehingga menyebabkan seorang meninggal dunia.
Kedua pelaku diketahui berinisial AS (29) dan AAN (27) warga asal Provinsi Sumatera Utara atau Sumut.
Kasat Reskrim Polres Sijunjung, AKP Abdul Kadir Jailani mengatakan awalnya pihaknya mendapatkan laporan adanya penemuan mayat pada Minggu (10/1/2021).
"Kami dapatkan informasi penemuan mayat sekitar pukul 13.00 WIB di Jorong Guguak Naneh, Kenagarian Tanjung Gadang, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Sumbar," kata AKP Abdul Kadir Jailani, Selasa (19/1/2021).
Dikatakannya, dari hasil identifikasi diketahui mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki bernama Oktavialis panggilan Ok.
Baca juga: 2 Penambang Emas di Solok Selatan Tewas Tertimbun, 2 Orang Selamat dan Tim SAR Fokus Cari 2 Korban
Baca juga: KRONOLOGI Warga Pasaman Barat Ditemukan Tewas Setelah Diseret Buaya, Tubuh Korban Utuh
"Jenazah sempat dibawa ke Puskesmas Tanjung Gadang. Lalu dicurigai adanya luka-luka yang tidak wajar sehingga pihak keluarga disarankan jenazah untuk diautopsi," kata AKP Abdul Kadir Jailani.
Selanjutnya, dilakukan lidik pulbaket di tempat kejadian perkara atau TKP dan didaptkan informasi dari salah seorang masyarakat.
Masyarakat tersebut mengatakan, kalau sebelum ditemukannya mayat korban, ternyata 2 malam sebelum mayat korban ditemukan sempat cekcok dengan sopir bus rute Pulau Sumatera-Jawa.
Keributan tersebut terjadi di depan sebuah Rumah Makan (RM) di Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumbar.
"Akhirnya diketahui, bus bernomor pintu 018 yang sedang dalam perjalanan menuju Kota Medan," katanya.
Pihaknya melakukan pengejaran terhadap bus dan pada Senin (11/1/2021) mendapatkan laporan dari RS Bhayangkara, kalau luka dari tubuh korban diakibatkan oleh pukulan benda keras atau tumpul.
Sekitar pukul 19.30 WIB pada Senin (11/1/2021), hujan turun dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan banjir di Kota Medan.
Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 Padang, 13.115 Positif, 12.475 Sembuh dan 265 Meninggal Dunia
Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 Padang, 13.128 Positif, 12.484 Sembuh dan 265 Meninggal
"Saya putuskan untuk melakukan briefing bersama anggota untuk merencanakan langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk kegiatan besok harinya," katanya.
Setelah istirahat semalaman, pada pukul 09.00 WIB pada Selasa (12/1/2021) pihaknya melanjutkan perjalanan menuju kantor pusat bus di Kota Medan untuk bertemu pengurus bus tersebut.
Pihaknya berhasil mengantongi informasi nama-nama awak bus yang nomor pintu 018 tersebut.
"Kami pun bersama Jatanras Polrestabes Kota Medan melacak keberadaan pelaku. Akhirnya diamankan pelaku berinisial AS (29) yang merupakan sopir 2 bus bernomor pintu 018," katanya.
Setelah dilakukan interogasi, ternyata sopir 1 bernama Anwar yang juga terlibat keributan dengan korban Ok.
Dijelaskannya, keributan tersebut berawal dari terserempetnya sepeda motor korban oleh bus yang dikendarai oleh Anwar.
Baca juga: Nelayan yang Hilang Misterius di Laut Pesisir Selatan Ditemukan Tewas
Baca juga: Identitas Pengendara Motor yang Tewas Tertimpa Pohon di Sitinjau Lauik, Ternyata Mahasiswa Unand
Akibat Motor Terserempet
Pada saat negosiasi ganti rugi kerusakan sepeda motor akibat terserempet, terjadi pemukulan oleh salah satu masyarakat.
"Hal itu membuat AAN dan awak bus yang mengejar laki-laki yang melakukan pemukulan tersebut ke arah belakang rumah warga di sekitar lokasi dan dianiaya bersama- sama," katanya.
Disebutkan, awak bus tersebut bernama AS dan 2 kernet bus. Korban dianiaya menggunakan tangan kosong, besi AS pembuka ban, dan besi dongkrak.
"Setelah melakukan penganiayaan, pelaku menggeser tubuh korban ke rumpun pisang dan meninggalkannya begitu saja," katanya.
Selanjutnya, diketahui lagi keberadaan pelaku lainnya berada di Biru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera utara, pada Rabu (13/1/2021).
"Akhirnya kami amankan pelaku bernama AAN panggilan Ali yang merupakan kernet bus tersebut," katanya.
Pengakuan AAN, disebutkan yang melakukan pengeroyokan secara bersama- sama adalah AAN 1 bus, AS, sopir 2 bus, dan AM kernet bus.
"Ia juga mengakui melakukan pengeroyokan bersama AM menggunakan besi As dan besi dongkrak untuk memukul korban dengan membabi buta," katanya.
Akibatnya, korban mengalami luka robek di kepala, dan luka lebam di bagian tubuh lainnya.
"Selanjutnya kita melakukan pengejaran terhadap pelaku AAN dan AM. Namun, tidak berhasil ditemukan," katanya.
Dijelaskamnya, pihaknya menetapkan 4 orang tersangka dan baru 2 orang yang berhasil diamankan.
"Barang bukti yang kami amankam berupa 1 buah besi AS panjang 60 cm, 1 buah besi dongkrak, 2 stel pakaian yang dipakai oleh AS dan Ali saat kejadian," katanya.(*)