Berita Solok

Pemkab Solok Selatan Siapkan 50 Vaksinator, Buka Layanan Senin-Sabtu di Puskesmas hingga Sore

Pemkab Solok Siapkan 50 Tenaga untuk Vaksinasi, Buka Layanan Senin-Sabtu di Puskesmas

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RizkaDesriYusfita
Sebanyak 36.920 vaksin Covid-19 Sinovac telah tiba di Gudang Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Selasa (5/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Sejumlah langkah disiapkan oleh pemerintah daerah guna mendistribusikan vaksin kepada para penerima.

Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Solok Selatan direncanakan akan mulai dilakukan pada pertengahan Januari 2021 sesuai arahan pusat.

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 50 tenaga untuk melakukan vaksinasi.

Baca juga: Gubernur Irwan Prayitno Orang Pertama Divaksin Sinovac di Sumbar, Vaksinasi Mulai 14 Januari 2021

Baca juga: Dosis Vaksin Tak Cukup untuk 27 Ribu SDM Kesehatan di Sumbar, Siapa yang Didahulukan?

"Kita siapkan tenaga vaksinator sebanyak 5 orang per puskesmas, jadi total ada 50 tenaga vaksinator," kata Novirman, Rabu (6/1/2020).

Selain itu pihaknya juga telah menyediakan 1 orang tenaga Pcare Vaksinasi di setiap puskesmas.

Kemudian 3 orang tenaga skreening per puskesmas dan 3 tenaga observator per puskesmas.

Ia menyebut, pelayanan dilakukan dari Senin hingga Sabtu pukul 08.00-15.00 WIB di puskesmas.

"Sesi pelayanan sebanyak 3 sesi dalam satu hari. 1 sesi terdiri dari 20 tindakan vaksinasi artinya dalam 1 hari terdapat 60 sasaran penyuntikan," tutur Novirman.

Novirman menambahkan, jika jatah vaksin Sinovac sudah diterima, itu akan dikhususkan bagi tenaga kesehatan (Nakes).

Namun belum diketahui berapa jatah dan jumlah nakes yang akan menerima suntikan vaksin Covid-19.

"Belum kita publish informasinya. Nanti kita rekap dulu. Insya Allah kita siap melakukan vaksinasi," terang Novirman. 

Gubernur Sumbar Orang Pertama

Sebanyak 36.920 dosis vaksin Sinovac sudah tiba di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno akan menjadi orang pertama yang akan divaksin saat vaksinasi perdana 14 Januari 2021 tersebut.

"Ya benar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan disuntik vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021."

Baca juga: Dosis Vaksin Tak Cukup untuk 27 Ribu SDM Kesehatan di Sumbar, Siapa yang Didahulukan?

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Padang Sasar Tenaga Kesehatan, Kadiskes: Sudah 9200 Orang Terdata

"Sedangkan untuk pejabat daerah seperti Gubernur, Bupati, Wali Kota, dan pejabat forkopimda yang lain divaksin pada 14 Januari," tutur Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi.

Ia menyatakan, vaksinasi kepada pejabat daerah nantinya menjadi penanda dimulainya program imunisasi vaksin Covid-19 kepada masyarakat.

Tapi dilihat lagi dari segi usia dan riwayat penyakitnya. 

"Mau tidak mau (pejabat daerah) harus siap divaksin. Soal lokasi nanti kita rapatkan kembali," jelas Arry.

Mengenai kesiapan kabupaten kota untuk penerimaan vaksin, Arry menyebut sudah siap sebab tenaga vaksinator sudah ada. 

Selain itu, sarana dan prasarana vaksinasipun sudah ada. 

Hal serupa juga disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal.

Ia mengatakan hasil rapat bersama Mendagri salah satu instruksinya adalah pelaksanaan pemberian vaksin tingkat nasional ditandai dengan pemberian vaksin kepada presiden dan 9 orang lainnya pada 13 Januari 2020.

Kemudian di tingkat Provinsi dilakukan pada 14 Januari dengan pemberian vaksin kepada Gubernur/Wakil Gubernur beserta 9 orang lainnya.

"Mulai dari unsur Forkompimda, DPRD, Kadinkes, tokoh/MUI, hingga orang kesehatan dan IDI," sebut Jasman Rizal. 

Vaksinasi di Padang 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani mengatakan tahap awal vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. 

"Sampai saat ini, seluruh rumah sakit sedang mengidentifikasi dan mengisi daftar di sistem informasi SDM kesehatan," kata Ferimulyani, Rabu (6/1/2021).

Dijelaskannya, di Padang ada 21 rumah sakit, 111 klinik, 23 pukesmas dan tenaga kesehatan lainnya yang berpraktek mandiri.

Baca juga: Tempat Penyimpanan Vaksin Sudah Disiapkan, Kadinkes Bukittinggi Harap Masyarakat Mau Divaksin

Baca juga: Payakumbuh Siap Terima Vaksin Covid-19, Sebanyak 1.084 Nakes Jadi Prioritas Utama 

Semua tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang akan divaksin ini, sedang didata oleh Dinkes Padang.

Menurutnya, sudah terdata 9200 orang tenaga kesehatan yang akan divaksin dan datanya akan terus bergerak.

"Alhamdulillah, vaksinnya sudah sampai di Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, masih disimpan karena menunggu izin dari BPOM terkaitan pemanfaatan dan izin dari MUI terkait kehalalan vaksin," kata Ferimulyani.

Dijelaskannya, setelah izin dari Balai POM dan MUI keluar, maka vaksin ini akan didatribusikan ke fasilitas kesehatan.

Selain tenaga kesehatan, petugas pendukung yang bekerja di fasilitas kesehatan juga jadi prioritaskan untuk divaksin.

"Jadi, imunisasi pertama adalah petugas kesehatan dan pendukung, maksudnya walaupun bukan tenaga kesehatan, tetapi bekerja di fasilitas kesehatan, misalnya sopir ambulan tetap kita vaksin," ungkap Ferimulyani.

Vaksinisasi untuk petugas pendukung tenaga kesehatan ini disesuikan dengan indikator- indikator yang telah ditentutkan.

"Sampai kemarin, data yang sudah masuk 9200 orang dan ini akan bertambah setiap harinya," ujarnya.

Ferimulyani mengatakan, semua tenaga kesehatan dan semua tenaga pendukung yang bekerja di fasilitas kesehatan itu akan divaksin.

Untuk vaksinitator, petugas yang diturunkan sudah dilatih, karena seperti halnya imunisasi yang sudah biasa dilakukan oleh petugas kesehatan di pukesmas.

"Karena vaksin pertama tenaga kesehatan, masing-masing rumah sakit, klinik mereka bisa vaksin sendiri," ungkapnya.

Ferimulyani mengatakan proses vaksinisasi untuk masyarakat akan dilakukan bertahap sampai tahun 2023.

"Tahap awal dari Januari sampai April adalah tenaga kesehatan, kemudian diikuti masyarakat atau petugas yang melakukan pelayanan publik seperti TNI, Polri, Guru, dan lainnya, ada prioritasnya secara bertahap," ungkapnya.

Ferimulyani mengatakan belum diketahui berapa jatah pastinya, vaksin untuk tenaga kesehatan di Padang.

Ferimulyani menambahkan sampai saat ini kasus Covid-19 di Padang bisa dikendalikan atau terkendali.

Sampai akhir tahun 2020, angka kesembuhan di atas nasional dan provinsi, sudah 94.7 persen.

Lalu, angka kematian juga dibawah nasional dan provinsi, hanya 2 persen.

"Sampai hari ini karena Padang sudah zona kuning, artinya resiko penularan sudah rendah," ujarnya.

Meskipun Padang sudah zona kuning, Ferimulyani mengatakan bisa saja terjadi lonjakan kasus covid-19 lagi, tergantung kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.(*)
 

 
 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved