Mahyeldi Jabat Ketua DPW PKS Provinsi Sumbar, Gantikan Irsyad Syafar
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sumbar resmi memiliki ketua baru periode 2020-2025.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sumbar resmi memiliki ketua baru periode 2020-2025.
Ia adalah Mahyeldi, Wali Kota Padang yang saat ini juga merupakan calon gubernur Sumbar yang meraih suara tertinggi.
Mahyeldi terpilih dalam Muswil ke V DPW PKS Provinsi Sumbar yang digelar hari ini, Minggu (27/12/2020).
Baca juga: Sembilan Penghargaan Nasional Menjadi Kado Spesial Ulang Tahun Buya Mahyeldi
Ia menggantikan Irsyad Syafar anggota DPRD Provinsi Sumbar yang sebelumnya mengemban jabatan ketua DPW PKS.
Selain nama Mahyeldi, DPP PKS juga menunjuk Ulyadi Yesmar sebagai Wakil Ketua Umum dan Rahmat Saleh sebagai Sekretaris Umum.
Kemudian Muhammad Ridwan sebagai bendahara umum dan Mulyadi di bidang kaderisasi DPW PKS Provinsi Sumbar.
Sementara untuk jabatan Majlis Pertimbangan Wilayah, Irsyad Syafar sebagai Ketua dan Mochlasin sebagai sekretaris.
Baca juga: Dengar Kabar Mahyeldi- Audy Menangi Pilgub Sumbar, Hendri Septa: Alhamdulillah, Kita Bersyukur
Di samping itu, ada juga nama Zuladli sebagai ketua Dewan Syariat Wilayah dan Donis Satria sebagai Sekretaris.
Ketua Majlis Pertimbangan Wilayah, Irsyad Syafar mengatakan, pengurus Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) yang dilantik hari ini merupakan hasil dari jejaring aspirasi kader pelopor PKS yang ada di Sumatera Barat.
"Inilah sembilan orang DPTW, ada tiga lembaga sekaligus DPW, MPW dan DSW," kata Irsyad Syafar.
Baca juga: Kompak, 3 Paslon Kalah Tolak Hasil Pilgub Sumbar yang Menangkan Mahyeldi-Audy
Ia juga menyampaikan PKS Sumbar telah menetapkan visi misi ke depan.
Sejalan dengan visi misi DPP, ada satu visi dan empat misi.
"Kemudian ada beberapa arah kebijakan, di antaranya target PKS Pemilu 2024 di Sumbar menjadi partai pemenang karena Pemilu sebelumnya mendapat nomor 2, dan meraih suara di atas 20 persen," tutup Irsyad Syafar. (*)