Pilkada Sumbar 2020

Cagub Sumbar Mulyadi Prihatin: Saya Diisukan Tersangka Korupsi dan Sudah Ditahan Polisi

Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1 Mulyadi merasa prihatin pasca pemungutan suara Pilkada Sumbar.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Calon Gubernur Sumbar Mulyadi (tengah) menggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Mualim Ulakkarang Padang, Selasa (15/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1 Mulyadi merasa prihatin pasca pemungutan suara Pilkada Sumbar.

Sebab, setelah selesai perhitungan suara, ia sempat berjalan-jalan ke sejumlah daerah.

"Saya bertemu ada ibu-ibu yang menangis, saya diisukan tersangka korupsi dan sudah ditahan oleh polisi. Ini menjadi keprihatinan saya," kata Mulyadi, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Jiwa Besar Mulyadi Dalam Menghadapi Ujian Demokrasi Sumbar

Rupanya, tambah Mulyadi, informasi tersangka dirinya terhadap dugaan pelanggaran kampanye lebih awal yang saat ini dinyatakan tidak terbukti, itu dikapitalisasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Saya tidak menuduh siapa-siapa ya, tolong digarisbawahi, tapi ada, seakan-akan saya tersangka sesuatu perbuatan kejahatan, karena tersangka itu tidak dijelaskan tersangka apa, tidak disampaikan bahwa saya hanya diduga melakukan pelanggaran pemilu yang sebetulnya sanksinya bisa saja berupa denda Rp 100 hingga Rp 1 juta,” sambung Mulyadi.

Menurut Mulyadi, kasus yang menimpanya bukan kejahatan, hanya pelanggaran dan tidak ada yang dirugikan.

Dia menambahkan, karena yang mengumumkan Bareskrim Polri, jadi masyarakat mengira dirinya seperti melakukan sebuah kejahatan.

Baca juga: Menangi Pilgub Sumbar, Mulyadi dan Fakhrizal Ucapkan Selamat ke Mahyeldi-Audy, NA-IC Bagaimana?

"Ini yang rupanya ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengkapitalisasi, sehingga memang hampir di seluruh kabupaten kota melapor ke kita, menyampaikan Mulyadi sudah ditahan dan sudah tidak boleh lagi ikut Pilkada."

"Percuma kalau milih Mulyadi, suaranya hangus, ini menjadi keprihatinan saya, kenapa demokrasi sampai begitu," heran Mulyadi.

Bagi Mulyadi, Pilkada adalah sebuah proses melakukan percerdasan terhadap masyarakat.

Pilkada adalah momentum dalam rangka memillih pemimpin.

Baca juga: Pelapor Cagub Sumbar Mulyadi Cabut Laporan, Polri Tunggu Keputusan Sentra Gakkumdu

Harapan Mulyadi jangan sampai masyarakat dijadikan objek pembodohan dengan membuat hoaks.

"Saya heran juga, gampang sekali masyarakat percaya hoaks yang begitu masif," tambah Mulyadi.

Mulyadi menegaskan, meski begitu bukan berarti dia tidak menerima hasil Pilkada, tapi ia hanya ingin dan perlu meluruskan informasi yang beredar.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved