MI/MTs di Padang Siap Belajar Tatap Muka, Berikut Empat Perizinan yang Mesti Dilengkapi
Sekolah dibawah naunagan Kemenag Padang, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliah (MA) siap melakukan sekolah pembelajaran t
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sekolah dibawah naunagan Kemenag Padang, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliah (MA) siap melakukan sekolah pembelajaran tatap muka.
Kepala Kantor Kemenag Padang Marjanis mengatakan awak tahun 2021, sekolah dibawah Kemenag yang kembali belajar di sekolah hanya lima puluh persen.
Jika muridnya 32 orang dalam satu kelas, Kata Marjanis hanya 16 orang yang belajar di sekolah.
Baca juga: Sebelum Pembelajaran Tatap Muka, Satgas Covid-19 Padang Verifikasi Protokes di Sekolah
Baca juga: Persiapan Kembali ke Sekolah, 1.500 Guru di Kecamatan Padang Timur Jalani Tes Swab
"Kita siapkan juga alat-alat protokol kesehatan selengkap-lengkapnya di sekolah," kata Marjanis, Senin (14/12/2020).
Kemudian, sekolah yang belajar tatap muka juga harus menyiapakan surat izin, dari Pemko Padang, surat izin dari orang tua murid, surat izin komite sekolah dan Kemenag Padang.
Apabila sudah mendapatkan izin, barulah sekolah tatap muka dibolehkan dengan ketentuan 50 persen.
Baca juga: Rencana Sekolah Tatap Muka Jadi Angin Segar, Ini Kata Dewan Pendidikan Sumbar dan Pakar Epidemiologi
Baca juga: Pemprov Sumbar Kaji Rencana Sekolah Tatap Muka, Jangan Sampai Muncul Klaster Baru Covid-19
"Swab guru juga ada karena itu juga untuk memenuhi persyaratan yang ada," ungkapnya.
Marjanis mengatakan sebelum sekolah tatap muka digelar, semua prosedur yang telah ditentukan harus dipatuhi terlebih dahulu. (*)
Persiapan Belajar Tatap Muka, Puskesmas Andalas Tes Swab 600 Guru, Ditemukan 3 Guru Terkonfirmasi
Puskesmas Andalas sudah periksa sekitar 600 guru dan temukan 3 guru terkonfirmasi Covid-19 dari sekolah yang berlokasi di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu dikatakan oleh Koordinator Tim Gerak Cepat Covid-19 Puskesmas Andalas, Dr Pratiwi.
Dikatakannya, kalau untuk tes swab yang dilaksanakan di Puskesmas Andalas merupakan sekolah yang berlokasi di Kecamatan Padang Timur.
Baca juga: Selain Tes Swab Tenggorokan, Dinkes Padang Data Guru Berpenyakit Komorbid
Baca juga: Sebelum Pembelajaran Tatap Muka, Satgas Covid-19 Padang Verifikasi Protokes di Sekolah
Dijelaskannya, untuk jumlah sekolah TK-PAUD ada sebanyak 56 sekolah, SD ada 51 sekolah, dan SMP ada 13 sekolah.
"Hingga hari ini sekitar 600 orang dari 1.500 ribu guru yang akan dilakukan swab di Puskesmas Andalas," kata Dr Pratiwi, Senin (14/12/2020).
Dijelaskannya, pengambilan swab tersebut dilakukan selama 7 hari yang dimulai sejak Kamis (10/12/2020) yang lalu.
Pratiwi mengatakan, kalau tes swab tersebut dilaksanakan di 3 lokasi berbeda mengingat banyaknya guru yang akan di swab.
Baca juga: Persiapan Kembali ke Sekolah, 1.500 Guru di Kecamatan Padang Timur Jalani Tes Swab
Baca juga: UPDATE Virus Corona Indonesia Hari Ini: Bertambah 5.489 Kasus, Total 623.309 Orang Selama Pandemi
"Dibagi 3 lokasi yaitu di Puskesmas Andalas, Puskesmas Pembantu Kubu Dalam Parak Karakah, dan Puskeskel Kubu Marapalam," katanya.
Ia menyebutkan, ada beberapa sekolah yang memindahkan jadwal swab ke hari terakhir.
"Kendala sejauh ini tidak ada, hanya petugas kita melakukan swab setiap harinya," katanya.
Ia menyebutkan, ada beberapa guru yang belum paham, berada di luar kota, dan sedang dinas.
"Kalau kita mau ke sekolah itu harus dilakukan. Sedangkan, untuk hasilnya sampai sejauh ini sudah ada 3 yang positif," ujarnya.
Baca juga: Polresta Padang Kerahkan 538 Personel Pengamanan Hari Raya Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Polda Sumbar Ingatkan Masyarakat Tidak Lakukan Kegiatan Kerumunan Terkait Kemenangan Paslon Pilkada
Disebutkannya, belum semua dari sapel swab yang diambil keluar, karena labor libur pada Sabtu dan Minggu.
"Akibatnya baru sebagian yang keluar hasilnya. Penanganan untuk yang terkonfirmasi positif sama dengan pasien lainnya," katanya.
Dijelaskannya, bagi yang terkonfirmasi positif akan dilakukan screening kesehatan di rumah sakit.
"Kalau ada indikasi rawat akan dirawat, kalau tidak bisa akan dilakukan isolasi mandiri atau karantina di lokasi lain sampai dinyatakan sembuh," katanya.
Selain melakukan tes swab, petugas Puskesmas Andalas juga bertemu dengan Komite Sekolah dan wali murid terkait sosialiasi agar kembali ke sekolah. (*)
Sebelum Pembelajaran Tatap Muka, Satgas Covid-19 Padang Verifikasi Protokes di Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan menjelang awal Januari 2021 nanti, Tim Satgas Covid-19 Kota Padang akan melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah.
Verifikasi ini dalam rangka untuk memastikan bahwasanya sekolah sudah siap melaksanakan proses belajar tatap muka.
"Apakah sekolah sudah memenuhi syarat terkait protokol kesehatan dan lain sebagainya. Ini akan menjadi pertimbangan bagi Satgas Covid-19 untuk melakukan penilaian," kata Habibul Fuadi, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Gareth Bale Luput dari Starting XI, Jose Mourinho Sebut Terkena Flu Tapi Bukan Covid-19
Baca juga: Update Zonasi Covid-19 di Sumbar, Padang Dekati Zona Kuning, Ada 7 Daerah Risiko Rendah Penularan
Baca juga: Update Sebaran Kasus Covid-19 di Padang, Total 11.659 Positif dan 10.884 Sembuh
Jika dalam verifikasi nantinya sekolah itu dinilai sudah siap untuk tatap maka akan terbitkan surat izinnya.
"Sebaliknya bagi sekolah yang belum siap kita beri kesempatan untuk mempersiapkan diri," ujar Habibul Fuadi.
Sehingga, proses belajar mengajar yang diselenggarakan itu diyakini aman dari penularan Covid-19 dan berkualitas.
Meskipun sekolah sudah dibolehkan dibuka pada awal Januari 2021, namun siswa yang akan mengikuti PBM harus mendapat izin dari orangtua.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Sumbar: Total 21.689 Kasus, Sembuh 19.545, dan Meninggal 473 Orang
Baca juga: Kasus Covid-19 di Padang, 11.541 Positif, 10.593 Sembuh, 223 Meninggal Dunia
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Telah Mencapai 21.425 Orang, Sembuh 18.911, Meninggal 466 Orang
"Harus ada pernyataan tertulis dari orangtua bahwa mereka mengizinkan anaknya dan mendukung PBM tatap muka di sekolah," tambahnya.
Habibul menambahkan Tin Satgas Covid-19 Kota Padang juga akan melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah soal perizinan dari orang tua.
Sementara terkait teknis pembelajaran nantinya, sesuai arahan kementerian setiap lokal hanya boleh diisi separuh siswa dari normalnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumbar, 352 Dirawat, 1.589 Isolasi Mandiri, 18.711 Sembuh & 465 Meninggal Dunia
Baca juga: UPDATE Corona Padang Hari Ini, 10.421 Pasien Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh
"Jika normalnya 1 lokal diisi oleh 30 siswa, maka nantinya hanya boleh diisi separohnya," ujarnya.
Habibul Fuadi menambahakan, Bmbegitu juga jam pelajaran, juga separoh dari jam normal.
Hal Ini bertujuannya supaya guru tidak bertambah jam kerjanya, termasuk materi kurikulum juga separoh dari normal dan sisanya akan menjadi tugas mandiri.
"Kita mengistilahkannya serba 50 atau separoh . Karena kita ingin mencegah kerumuman, jangan sampai memunculkan penularan Covid-19 di sekolah," jelasnya. (*)
Persiapan Kembali ke Sekolah, 1.500 Guru di Kecamatan Padang Timur Jalani Tes Swab
Sebanyak 1.500 orang di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, menjalani tes swab.
Hal ini dilakukan dalam persiapan belajar tatap muka di sekolah yang mulai pada Januari 2021 mendatang.
"Untuk tes swab massal bagi guru-guru itu, kita sudah mulai sejak Kamis (10/12/2020) yang lalu," kata Koordinator Tim Gerak Cepat Covid-19 Puskesmas Andalas, Dr Pratiwi, Senin (14/12/2020).
Dikatakannya, guru-guru yang melakukan tes swab di Puskesmas Andalas terdiri dari guru TK, SD, dan SMP.
"Kita punya jumlah total guru di Kecamatan Padang Timur dari seluruh sekolah mulai dari TK sampai SMP itu sekitar 1.500 guru," katanya.
Baca juga: KPU Padang Pastikan TPS Aman dari Penyebaran Covid-19, Petugas KPPS Sudah Dites & Protokes TPS Ketat
Baca juga: Update Sebaran Kasus Covid-19 di Sumbar, Total 358 Dirawat, 1.703 Isolasi Mandiri dan 18.346 Sembuh
Dijelaskannya, sebanyak 1.500 guru tersebut dilakukan pengambilan swab secara maraton selama 7 hari, yaitu dari Kamis (10/12/2020) sampai dengan Kamis (17/12/2020).
Dijelaskannya, untuk jumlah sekolah TK-PAUD ada sebanyak 56 sekolah, SD ada 51 sekolah, dan SMP ada 13 sekolah.
"Kita membaginya dalam waktu 7 hari karena target kita yang banyak. Selain itu, juga dibagi di 3 lokasi berbeda," katanya.
Dijelaskannya, 3 lokasi pengambilan swab tersebut berlokasi di Puskesmas Andalas, Puskesmas Pembantu Kubu Dalam Parak Karakah, dan Puskeskel Kubu Marapalam.
"Jadi masing-masing di 3 tempat tersebut ada seorang petugas swab beserta petugas admin dan lainnya," katanya.
Baca juga: 137 Petugas KPPS di Sumbar Positif Covid-19, Paling Banyak di Padang dan Kabupaten Solok
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Pengadaan Vaksin Covid-19 Dimulai Tahun Ini Hingga 2022 Mendatang
Disebutkannya, targetnya dalam satu hari dapat melakukan swab terhadap para guru sebanyak 250-300 swab.
"Kita tidak melakukan swab di sekolah, karena sekolahnya banyak."
"Kita melakukannya sejak minggu yang lalu karena target kita banyak."
"Takutnya saat batas waktu yang telah ditentukan tiba, orang sudah selesai sedangkan kita belum selesai," katanya. (*)