Gempa Pasaman
Gempa 4.8 Magnitudo Guncang Pasaman, Bergetar di Padang, Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang Panjang
Gempa bumi berkekuatan 4.8 magnitudo dikabarkan telah terjadi di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gempa bumi berkekuatan 4.8 magnitudo dikabarkan telah terjadi di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa gempa bumi kali ini terjadi pada Senin (7/12/2020) sekitar pukul 23.05 WIB kemarin.
Gempa tersebut juga dirasakan di beberapa wilayah antara lain hingga di Kota Padang, Payakumbuh, Bukittinggi, Padang Panjang dan Kabupaten Pasaman.
"Iya untuk informasi sementara ada gempa bumi 4.8 magnitudo," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Sumbar, Mamuri.
Dikatakan, gempa tersebut berlokasi di 0.06 LS,100.21 BT atau 7 kilonlmeter tenggara Bonjol, Pasaman, Sumbar.
"Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 23.05 WIB dengan kedalaman 8 kilometer," kata Mamuri.
Baca juga: Selama Sepekan Terakhir, Sumatera Barat Diguncang Sebanyak 3 Kali Gempa Bumi
Baca juga: Mentawai Mulai Sering Gempa, Nasrul Abit Ingin Pastikan Kondisi Warga
Kedalaman 8 KM
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Silaing Bawah, Irwan Slamet merinci gempa tersebut terjadi pada koordinat 0.06 LS dan 100,21 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 22 kilometer tenggara Pasaman, Sumbar.
Sedangkan, gempa bumi tersebut dikatakannya memiliki kedalaman 8 kilometer/KM.
"Gempa semalam merupakan gempa bumi jenis dangkal akibat aktivitas sesar Sianok," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Silaing Bawah, Irwan Slamet, Selasa (8/12/2020).
Kata dia, berupa guncangan dirasakan beberapa orang atau benda ringan, yang digantung sempat bergoyang di wilayah Payakumbuh, Bukittinggi, Padang Panjang I-II MMI, Pasaman III-IV.
Disebutkannya, kalau dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," ujar Irwan Slamet.(*)