Gerhana Bulan Penumbra akan Melewati Wilayah Indonesia Hari Ini Mulai Pukul 14.32 WIB
Gerhana Bulan Penumbra akan melewati wilayah Indonesia, hari ini Senin (30/11/2020) mulai dari pukul 14.32 sampai 18.53 WIB.
TRIBUNPADANG.COM - Gerhana Bulan Penumbra akan melewati wilayah Indonesia, hari ini Senin (30/11/2020) mulai dari pukul 14.32 sampai 18.53 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkait Gerhana Bulan Penumbra di laman resminya, bmkg.go.id Rabu (25/11/2020).
Namun, fenomena tersebut tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Lantas perlukah menggelar shalat gerhana apabila tidak bisa melihat Gerhana Bulan Penumbra dengan mata telanjang?
Baca juga: Prakiraan BMKG Maritim Teluk Bayur Perairan di Sumatera Barat, Waspada Gelombang Tinggi di Siberut
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Sabtu 28 November 2020: Sumbar Potensi Hujan Lebat, Petir dan Angin Kencang
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Selasa, 24 November 2020: Padang Berawan Hingga Siang, Malam Hari Hujan
Berikut penjelasan Ahli Ilmu Falak atau Astronomi Islam dari IAIN Surakarta Muhammad Nashirudin.
"Kalau yang penumbra tidak disunahkan shalat gerhana, yang disunahkan ketika gerhana itu terlihat atau tampak (secara kasat mata)," ungkap Nashirudin kepada Tribunnews.com.
"Sejatinya yang disunahkan shalat gerhana adalah jika gerhana tampak oleh kita," tambahnya.
Nashirudin menambahkan, Gerhana Bulan Penumbra sangat sulit diamati, meski menggunakan alat bantu berupa teleskop.
Namun, bukan berarti hanya orang yang bisa mengamati Gerhana Bulan Penumbra yang disunahkan untuk melaksanakan salat gerhana.
"Amalan ini disunahkan untuk semua orang, tidak hanya yang memiliki alat pengamatan saja," ungkapnya.
Meskipun secara hisab atau perhitungan bisa diketahui adanya Gerhana Bulan Penumbra, Nashirudin menyebut, hal itu tidak menjadi tolok ukur.
Baca juga: BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Guyur Wilayah Sumatera Barat Sejak Jumat, Warga Diminta Waspada
Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Capai 4 Meter, BMKG: Waspada 6 Perairan di Indonesia
Baca juga: 11 Gempa Guncang Sumbar Sepekan Terakhir, Terbanyak di Mentawai, BMKG: 3 Dirasakan Warga
"Yang menjadi ukuran adalah gerhana tersebut tampak atau tidak oleh kita secara kasat mata," ungkap Nashirudin.
Dikatakan Nashirudin, salat gerhana dilakukan karena sebuah sebab, yakni kenampakan gerhana.
"Kalau sebab itu muncul maka disunahkan, maka ketika melakukan sesuatu tanpa sebab kenampakan, lantas landasan melakukannya apa?" ujar Nashirudin.
Untuk itu, tidak ada landasan kuat bagi umat Islam yang melaksanakan salat gerhana di momen Gerhana Bulan Penumbra.

"Salat gerhana disunahkan ketika gerhana nampak, lantas jika tidak nampak, tidak ada alasan syar'i untuk melakukannya," jelasnya.
Lebih lanjut, Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020 merupakan anggota ke 58 dari 73 anggota pada seri Saros 116.
Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 20 November 2002.
Gerhana bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 11 Desember 2038.
Untuk diketahui, pada tahun 2020 terjadi 6 (enam) kali gerhana, yaitu 2 (dua) kali Gerhana Matahari dan 4 (empat) kali Gerhana Bulan. Rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 11 Januari 2020 yang dapat diamati dari Indonesia
2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 6 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia
3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan di sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.
4. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 30 November 2020 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir.
6. Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang dapat tidak diamati dari Indonesia.
Pengertian Gerhana Bulan
Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar.
Hal itu membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.
Akibatnya, saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.