Tulislah Informasi Lengkap tentang Sultan Hasanuddin Berdasarkan Sumber Lain
Tulislah informasi lengkap tentang Sultan Hasanuddin berdasarkan informasi yang kamu peroleh dan sumber lain.
TRIBUNPADANG.COM - Tulislah informasi lengkap tentang Sultan Hasanuddin berdasarkan informasi yang kamu peroleh dan sumber lain.
Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 5 Kelas 4 SD/MI halaman 54 - 55, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.
Halaman 54 sampai 55, terdapat pada Pembelajaran 1, Subtema 2 tentang Pahlawanku Kebanggaanku, Tema 5 Pahlawanku.
Berikut kunci jawaban Tema 5 Kelas 4 halaman 54 - 55:
Diskusikanlah hasil pekerjaanmu dengan temanmu. Berdasarkan hasil diskusimu, informasi apa saja yang didapatkan tentang Sultan Hasanuddin?
Kamu juga dapat menambah informasi tentang Sultan Hasanuddin dengan bertanya kepada gurumu. Tulislah informasi lengkap tentang Sultan Hasanuddin berdasarkan informasi yang kamu peroleh dan sumber lain.
Jawaban:
Sultan Hasanuddin adalah salah satu Pahlawan Nasional. Ia merupakan raja ke-16 dari Kerajaan Gowa. Sultan Hasanuddin terkenal dengan keberaniannya dalam melawan usaha monopoli VOC.
Berikut biodatanya:
- Nama Asli: I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape
- Tanggal Lahir :12 Januari 1631, Gowa
- Meninggal :12 Juni 1670, Gowa
Sultan Hasanuddin memiliki julukan "Ayamn Jantan/Jago dari Timur" karena berani melawan Belanda yang di saat itu sedang melakukan perdagangan monopoli oleh VOC (Belanda).
Di awal perjuangannya, ia dan Kerajaan Gowa menentang dengan sangat keras terkait hak monopoli. Mereka berpikir bahwa kekayaan bumi ini digunakan untuk bersama-sama, buka untuk dimonopoli. Oleh karena itu, Gowa berusaha sangat keras untuk melawan Belanda.
Pertempuran mulai terjadi di mana-mana, termasuk Makassar. Tiada ampun, Gowa terus mencoba menyerang Belanda. Di pertempuran ini pun ada saja dilakukan perjanjian, namun selalu dikhianati oleh Belanda dan merugikan pihak Gowa.
Hingga akhirnya pada tanggal 18 November 1667, mereka mengadakan perjanjian Bungaya dan Sultan Hasanuddin pun bersedia menandatangani karena keadaan yang sudah mendesak.
Namun, perjanjian ini dilanggar oleh pihak Belanda yang merugikan pihak Gowa. Sehingga terjadi lagi perang pada 12 April 1668. Sayangnya, kerajaan Gowa mengalami kekalahan karena Belanda berhasil memasuki benteng terkuat dari Kerajaan Gowa.
Dari perjuangan Sultan Hasanuddin, kita belajar tentang keberanian dan kegigihan dalam melawan tindakan yang salah dan sewenang-wenang.
Sultan Hasanuddin berusaha untuk melawan kesewenang-wenangan Belanda. Perjuangan beliau layak diteladani dan diberi penghargaan. Berbagai peninggalan Sultan Hasanuddin juga perlu terus dilestarikan sebagai pelajaran bagi generasi berikutnya.
KLIK LINK DI BAWAH UNTUK JAWABAN LENGKAPNYA:
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Paket Tema 5 Kelas 4 Halaman 54 55 57 58 59 Pembelajaran 1 Subtema 2
Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin ialah raja dari Kerajaan Islam GowaTallo di Makassar, Sulawesi Selatan. Oleh Belanda, ia dijuluki ‘Ayam Jantan dari Timur’ karena kegigihan dan keberaniannya melawan Belanda. Ia membela kepentingan kerajaannya dan kepentingan rakyatnya dengan gigih. Ia berusaha menegakkan kedaulatan dan memperluas wilayah kerajaan. Ia berhadapan dengan Aru Palaka, Raja Bone yang dibantu oleh Belanda.
Sultan Hasanuddin dikenal arif dan bijaksana. Beliau merasa sedih karena harus bertempur melawan keluarga sendiri. Arung Palakka La Tenri Tatta to Erung sudah seperti saudara kandung sendiri. Sultan Hasanuddin mempertimbangkan bahwa pertumpahan darah di kalangan orang Makassar dan Bugis harus segera dihentikan. Sultan Hasanuddin berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan kecil di sekitar kerajaannya untuk melawan Belanda.
Karena perjuangan dan jasa-jasanya, nama Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai nama jalan dan universitas di Makassar, Sulawesi Selatan. Pemerintah bahkan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Hasanuddin.
Setelah wafat, Sultan Hasanuddin dimakamkan di kompleks pemakaman raja-raja Gowa di Sulawesi Selatan.
Kompleks pemakaman raja-raja merupakan peninggalan sejarah yang perlu dijaga kelestariannya. Kompleks pemakaman ini pun dijadikan objek pembelajaran sejarah bagi bangsa Indonesia.
(TribunPadang.com)