MTQ Nasional

Kisah Muhammad Sulthon yang Hafal Alquran 30 Juz, Dalam Kandungan Telah Diperdengarkan Alquran

Muhammad Sulthon Annasiro Bahrun (23) menjadi salah satu sosok kontestan pada lomba Tafsir Bahasa Arab Kafilah Sumbar pada Muasabaqah Tilaw

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.Com /RIZKA DESRI YUSFITA
Muhammad Sulthon Annasiro Bahrun (23), Kafilah Sumbar pada Muasabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII. 

"Saya pribadi bisa dua-duanya, dikombinasikan, mendengar dan melihat," terang Muhammad Sulthon.

Baca juga: Penglihatan Kurang Sempurna Tak Halangi Khairul Rizki Hapal Ayat Suci, Belajar dari Al Quran Digital

Baca juga: Kafilah Cacat Netra Sumbar Lolos Final Hifdzil Quran 10 Juz MTQ Nasional, Menghafal Sejak 11 Tahun

Bagi Muhammad Sulthon menghafal Alquran tidak terlalu susah, yang susah itu justru menjaganya.

"Biar tidak lupa, saya selalu mengulang hafalan itu 10 persen dari hafalan setiap harinya. Misalnya hafal 30 juz, minimal 3 juz sehari paling banyak. Intinya ada," jelasnya.

Muhammad Sulthon tak menampik, merasakan ngantuk saat membaca Alquran. Tapi hal itu bisa ia singkirkan dengan cara tenang menghafal Alquran.

Katanya, mengantuk harus dilawan. Di awal-awal mulai menghafal memang berat karena belum terbiasa tapi kalau sudah terbiasa akan menjadi makanan sehari-hari.

Selain hafiz, Muhammad Sulthon juga pandai berbicara dengan loghat Arab, ini karena pernah bersekolah di SD IT dan belajar otodidak.

Muhammad Sulthon bercerita, sebelum kuliah di Madinah, ia sempat mengenyam pendidikan di fakultas kedokteran selama 4 semester.

Karena waktu tamat SMA di samping daftar undangan, dia juga ikut tes Universitas Islam Madinah di Medan.

Namun, hasilnya baru keluar 2 tahun setelah tes, tepatnya Tahun 2017.

"Ya memang sempat mikir cocok atau tidak. Setelah dijalani, ternyata cocok. Yang sebelumnya cuti di fakultas kedokteran, selanjutnya tidak diperpanjang," ungkapnya.

Tampil di final MTQ Nasional, Muhammad Sulthon bersyukur penampilannya cukup memuaskan.

Saat final ia tampil melawan kafilah asal Jawa Tengah dan Kepri.

Tidak ada ritual khusus yang ia lakukan, intinya ia sudah berusaha hasilnya diserahkan ke Allah. Target dia sejauh ini hanya menyelesaikan studi S1.

"Alquran adalah kalam Allah. Petunjuk dari Allah. Semakin dekat dengan Alquran, kita mudah mudahan mendapat petunjuk dari Allah," harapnya.

Baca juga: Sumbar Juara Pertama Fahmil Quran MTQ Nasional, Kalahkan DKI Jakarta dan Sumatera Utara

Baca juga: Kisah Remaja Tunanetra Sumbar Lolos ke Final MTQ Nasional, Hidup Bersama Nenek yang Jualan Kacang

Kehebatan serta kecerdasan Muhammad Sulthon dalam membaca Alquran tak lepas dari peranan kedua orangtua.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved