Pilpres Amerika Serikat 2020
China Kirim Ucapan Selamat kepada Joe Biden, Tapi Ada Kritikan dari Pemimpin Negara Lain
China turut mengirim ucapan selamat kepada Joe Biden, yang diproyeksikan memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Dari Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson juga menyampaikan selamat kepada Joe Biden kemenangannya dalam pemilihan presiden AS dan kepada Kamala Harris atas pencapaiannya, seraya menekankan pentingnya hubungan Inggris-AS.
"Amerika Serikat adalah sekutu paling penting kami dan saya menanti-nantikan bekerja erat dalam masalah-masalah prioritas bersama,mulai dari perubahan iklim hingga perdagangan dan keamanan."
Sedangkan pemimpin Partai Buruh dan pemimpin oposisi Inggris, Keir Starmer mengatakan Biden melakukan kampanye berlandaskan "nilai-nilai yang sama-sama dianut di Inggris - kesopanan, integritas, belas kasih dan kekuatan".
Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin menyebut Demokrat, partai yang mengusung Biden, sebagai "kawan sejati bagi bangsa ini". Nenek moyang Biden berasal dari Irlandia.
Tak semua ucapkan selamat
Ketika sebagian besar pemimpin dunia memberikan sambutan hangat atas kemenangan Biden, reaksi dingin disampaikan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei.
Ayatollah Khamenei mengejek demokrasi ala Amerika Serikat dengan mengatakan, "Situasi di AS dan apa yang mereka katakan sendiri tentang pemilu adalah pertunjukkan besar! Ini adalah contoh dari wajah buruk demokrasi liberal di AS."
"Terlepas dari hasilnya, satu hal benar-benar jelas yaitu kemunduran politik, sipil, dan moral dari rezim AS."
Adapun Perdana Menteri Slovenia Janez Janša, yang awal pekan ini tercatat sebagai salah satu segelintir pemimpin dunia yang secara terbuka mendukung Presiden Trump - dengan mengatakan presiden petahana telah memenangi pemilihan ketika penghitungan suara masih berlangsung - sejauh ini diam.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berkata masih terlalu dini untuk mengucapkan selamat. Ia ingin menunggu semua "masalah hukum" diselesaikan, merujuk pada gugatan hukum yang diajukan tim kampanye Trump, atas tuduhan ketidakberesan dalam penghitungan suara. Trump belum memberikan bukti atas klaim tersebut.
"Kami akan berhati-hati," kata sang presiden kepada wartawan pada hari Sabtu (07/11).
"Kami tidak mau bertindak sembrono dan kami ingin menghormati hak-hak rakyat [Amerika]," imbuhnya.
Hingga Minggu (8/11/2020) sore, belum ada reaksi dari Rusia.
Demikian pula pemimpin China belum memberikan pernyataan resmi, tetapi media pemerintah setempat pada umumnya menyambut kemenangan Biden dengan optimisme yang hati-hati seperti Global Times dan People's Daily.
Masyarakat dunia selalu mempunyai minat besar terhadap pemilu Amerika Serikat, terlebih tahun ini ketika Donald Trump berpotensi tercatat sebagai presiden pertama sejak awal tahun 1990-an yang menjabat untuk satu periode saja.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul; Setelah membisu beberapa waktu, China akhirnya kirim ucapan selamat untuk Joe Biden