Corona Sumbar

Soal Swab Bagi Pengelola Rumah Makan di Padang, Dinkes: Tetap Diisolasi Hingga Ada Hasilnya

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Padang Ferimulyani mnegatakan swab tenggorokan untuk pengelola restoran, rumah makan dan kafe dilakukan di

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi: Virus Corona atau Covid-19 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rimha Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Padang Ferimulyani mnegatakan swab tenggorokan untuk pengelola restoran, rumah makan dan kafe dilakukan di Labor FK Unand dan Puskesmas.

Menurutnya, Dinas Perdagangan dan Dinas Pariwisata Kebudayaan (Disparbud) sudah memberikan informasi kepada pengusaha rumah makan.

"Oleh karena itu perlu mekanisme cara, ketika instruksi keluar tentu harus ada mekanismenya. Kami sudah memberikan surat ke Disparbud dan Disdag untuk memberikan informasi kepada pengusaha restoran," kata Ferimulyani, Jumat (23/10/2020).

Menurutnya, informasi ini agar saat swab tenggorokan dilakukan tidak ada penumpukan baik di labor FK Unand atau maupun di beberapa puskesmas.

"Sehingga tidak ada memunculkan klaster baru," ujarnya.

Ferimulyani mengatakan pengusaha restoran juga harus mengetahui ketika pegawai restoran dan kafe diswab semuanya.

Karenanya, imbuh Ferimulyani bagi yang belum keluar hasil swabnya untuk sementara tidak dibolehkan dulu bekerja.

"Mereka tetap isolasi dulu sampai hasilnya keluar, pengusaha restoran harus mengatur, agar restoran tidak tutup," ujarnya.

Menurutnya, pengusaha rumah makan juga harus komitmen juga terhadap protokol kesehatan.

Di antaranya, pengunjung dan karyawan menggunakan masker, menyediakan cuci tangan, pengecekan suhu dan diajurkan makanan dibawa pulang.

"Kami menginginkan komitmen pengusaha restoran, ikut mematuhi aturan dan komitmen ini," ujarnya.

Sejauh ini menurutnya, dalam rentang waktu empat minggu terakhir Kota Padang selalu zona merah.

"Jumlah kasus diatas 100, kematian dalam Bulan Oktober sudah 42 yang meninggal dunia," ujarnya.

Ferimulyani mengatakan dengan komitmen untuk swab dan penerapan protokol kesehatan di rumah makan bisa menekan kasus covid-19. 

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Aktif di Padang Tembus 2.000 Lebih, Dinas Kesehatan Sebut Tiga Klaster

Baca juga: UPDATE Corona Sumbar 22 Oktober 2020: Tambah 222 Positif, Meninggal Dunia 4, Sembuh 113 Orang

Terdapat 3 Klaster

Dilansir TribunPadang.com, Kadinkes Kota Padang Ferimulyani mengatakan selama Bulan Oktober 2020 terjadi penambahan positif covid-19 di Padang rata-rata di atas 100 kasus per harinya.

"Dari 1 Oktober, jumlah kasus aktif cukup banyak. Positif covid-19 lebih dari 3000 kasus, setiap hari positif lebih 100, tertinggi pernah 300 kasus," kata Ferimulyani, Jumat (23/10/2020) saat diskusi kawal covid-19.

Meskipun, Kesembuhan kasus covid-19 di Padang mencapai 56 persen, kasus aktif positif covid-19 masih banyak.

Baca juga: Catat! Upaya Mencegah Penularan Covid-19 Terhadap Anak, Orangtua Harus Ketahui 5 Hal Ini

Baca juga: UPDATE Sebaran Covid-19 di Padang, 6.426 Positif, 3.555 Sembuh dan 106 Meninggal Dunia

Sejauh ini lanjutnya, sebagian besar kasus aktif positif covid-19 ini menjalani isolasi mandiri di rumah.

Menurutnya, 2700 kasus positif covid-19 yang aktif, di antaranya 160 orang menjalani karantina milik Pemko Padang.

Kemudian 70 orang di karantina BKPSDM Provinsi Sumbar di Padang Basi.

"Dirawat karena gejala berat dan sedang di RSUD Rasidin 70 orang, Semen Padang Hospital 70, Kemudian di RS Unand 70, RSUP M Djamil Padang 100 orang," ujarnya.

Ferimulyani mengatakan selebihnya sekitar dua ribu orang kasus positif covid-19 di Padang isolasi mandiri.

Baca juga: Catat! Upaya Mencegah Penularan Covid-19 Terhadap Anak, Orangtua Harus Ketahui 5 Hal Ini

Baca juga: UPDATE Corona Sumbar 22 Oktober 2020: Tambah 222 Positif, Meninggal Dunia 4, Sembuh 113 Orang

"Dan ini mengakawatirkan, ketika tidak terkontrol oleh tenaga kesehatan, mereka akan menularkan kepada yang lainnya," ujarnya.

Ferimulyani mengatakan saat ini Pemprov Sumbar sedang menyiapkan lokasi karantina baru, yang bisa digunakan beberapa minggu kemudian.

Menurutnya, kasus covid-19 yang berkembang saat ini berada di klaster pemerintahan perkantoran, perbankan.

"Kemudian mungkin mulai ditemukan klaster rumah makan dan restoran, hal ini disikapi bahwa Pak Gubernur mengeluarkan instruksi untuk swab semua pelaku restoran dan kafe secara gratis" ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved