Kebakaran di Sawahan
Banyak Tak Pakai Masker, Petugas Bubarkan Warga Berkerumun Lihat Kebakaran di Padang
Petugas kepolisian dari Polsek Padang Timur dan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Padang bubarkan warga yang berkerumun menonton kebakaran di Pa
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Petugas kepolisian dari Polsek Padang Timur dan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Padang bubarkan warga yang berkerumun menonton kebakaran di Padang.
Peristiwa itu tepatnya terjadi di Tarandam 5 Nomor 1, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 19.15 WIB dan dapat dipadamkan sekitar pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Kebakaran Besar di Padang Hanguskan 8 Rumah, Kadis Damkar: Kerugian Ratusan Juta
Pantauan TribunPadang.com, terlihat warga berdatangan ke lokasi kejadian melihat secara langsung.
Bukan hanya masyarakat sekitar, tapi banyak juga pengendara yang berhenti untuk melihat kejadian.
Petugas kepolisian dan damkar pun berusaha membubarkan masyarakat yang berkerumun melihat proses pemadaman.
Masyarakat yang berdatangan banyak tidak menggunakan masker, sehingga petugas memaksa masyarakat untuk menjauh dari loaksi kebakaran.
Baca juga: Tim Damkar Padang Berhasil Padamkan Api, Dedi Henidal: Masih Proses Pendinginan
Kadis Damkar Kota Padang, Dedi Heninal mengaku mengalami kesulitan dalam proses pemadaman.
"Kesulitan kami karena jalannya kecil. Kemudian masyarakat masih menjadikan kebakaran sebagai objek wisata dan masih banyak masyarakat yang tidak pakai masker," kata Dedi Henidal.
Kata dia, seharusnya masyarakat memberikan ruang terhadap petugas untuk memadamkan api.
Selain itu, juga harus tetap menjaga jarak serta menerapkan protokol kesehatan terkait pemutusan penyebaran Covid-19.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Hebat di Sawahan Padang, Petugas Sampai Panjat Atap Rumah
"Petugas saya takut juga terhadap masyarakat yang tidak pakai masker," katanya.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian supaya masyarakat keluar dari area pemadaman.
"Yang terbakar 5 unit rumah petak dan 3 unit rumah induk," kata Dedi Henidal.