Penanganan Covid
Ketua MPR RI Ajak Warga Patuhi Protokol Kesehatan, Bamsoet : Vaksin Covid-19 Belum Tersedia
Sampai saat ini seruan untuk mematuhi protokol kesehatan antara lain memakai masker jika keluar rumah, menjaga jarak, dan m
TRIBUNPADANG.COM - Sampai saat ini seruan untuk mematuhi protokol kesehatan antara lain memakai masker jika keluar rumah, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara berkala berlanjut.
Seruan itu disertai ajakan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan istirahat dan olahraga yang cukup.
Hal tersebut diserukan oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan sebelum vaksin medis tersedia, 'vaksin' terbaik menghentikan penyebaran Covid-19 adalah menerapkan protokol kesehatan.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo, Senin (5/10/2020), telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang pengadaan dan pelaksanaan vaksin Covid-19.
Dalam Peraturan tersebut Menteri Kesehatan diberikan kewenangan untuk menetapkan besaran harga vaksin, sekaligus mengatur pola vaksinasi, yang mencakup penetapan kriteria dan prioritas penerima vaksin, wilayah, jadwal, tahapan, dan standar pelayanan vaksinasi.
• Bagaimana Berita tentang Pertemuan Tingkat Menteri APEC Tersebut Dapat Disiarkan ke Semua Negara?
"Seluruhnya dikoordinir langsung oleh Kementerian Kesehatan," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, saat kunjungan Reses, Temu Tokoh, dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Kebumen, Kamis (8/10/2020).
Bamsoet mengungkapkan pemerintah menargetkan vaksin Covid-19 tersedia pada awal tahun 2021.
Vaksin yang dikembangkan antara lain Sinovac (kerjasama Bio Farma - Sinovav China yang kini sedang menjalani uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat.
Kemudian SinoPharm (Kimia Farma - G42 Uni Emirat Arab,) sedang menjalani uji coba klinis tahap ketiga di Uni Emirat Arab
• 5 Provinsi Terbaik Penanganan Covid-19, Berikut Urutan dari Kalsel, Jatim, Bali, Sulsel dan DKI
• Protokol Kesehatan 3 M Dinilai Masih yang Terbaik, Sebelum Uji Coba Vaksin Covid-19 Selesai
Serta Genexine-GX-19 (Kalbe Farma - Genixine Korea Selatan) masih melakukan uji klinis fase 1A dan 2A.
Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan pengembangan vaksin 'Merah Putih' melalui kerjasama Bio Farma sebagai holding BUMN Farmasi yang membawahi Kimia Farma dan Indo Farma dengan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
"Sehingga Indonesia bisa memproduksi sendiri vaksin sesuai strain virus Covid-19 yang berkembang di Indonesia," kata Bamsoet.
Politikus Golkar itu menjelaskan kerjasama antara holding BUMN farmasi yang dipimpin Bio Farma dengan pihak swata juga diperlukan dalam menyukseskan program vaksinasi.
Baca: BREAKING NEWS: Ketua DPD Gerindra Jatim, Soepriyatno Meninggal akibat Covid-19
Khususnya, dalam pengadaan cold chain equipment inventory sebagai tempat penyimpanan vaksin.
Mengingat kebutuhan vaksinasi rakyat Indonesia bisa mencapai 325 juta dosis, sementara kapasitas penyimpanan vaksin yang bisa dipenuhi BUMN hanya sekitar 123 juta dosis.
"Kerjasama Bio Farma dengan lembaga farmasi dunia, maupun kerjasama dengan pihak swasta Indonesia menunjukan semangat gotongroyong menyelamatkan rakyat. Bangsa Indonesia patut bersyukur, ditengah perburuan berbagai negara untuk mendapatkan vaksin Covid-19, Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa mendapatkan vaksin secara cepat," jelasnya.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan Presiden Joko Widodo juga sudah menyiapkan anggaran mencapai Rp 21,8 triliun untuk kebutuhan vaksin Covid-19.
Terbagi dalam dua tahap, Rp 3,8 triliun untuk belanja tahun 2020 dan Rp 18 triliun untuk belanja tahun 2021.
"Pemerintah juga akan melibatkan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk proses kehalalan vaksin Covid-19. Sesuai arahan Wakil Presiden KH Maruf Amin dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), pelibatan ini tak akan menghambat proses vaksinasi," kata Bamsoet.
"Masyarakat juga tak perlu mengkhawatirkan kehalalan vaksin Covid-19. Mengingat situasinya saat ini dalam kondisi darurat. Penyelamatan nyawa manusia menjadi prioritas yang tak bisa ditawar," pungkasnya.
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi:
Bersama kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksin Covid-19 Belum Tersedia, Ketua MPR Ajak Warga Patuhi Protokol Kesehatan