Apakah Pantun Kanak-kanak, Pantun Muda dan Pantun Tua?

Simak kunci jawaban tema 4 kelas 5 halaman 30 subtema 1 Peredaran Darahku Sehat Pembelajaran 4.

Penulis: Afrizal | Editor: afrizal
tribunpekanbaru.com
Ilustrasi contoh pantun. Apakah Pantun Kanak-kanak, Pantun Muda dan Pantun Tua? 

TRIBUNPADANG.COM- Apakah pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun tua?

Tuliskan dalam kolom berikut!

Di atas adalah tugas dalam tema 4 kelas 5 halaman 30 subtema 1 Peredaran Darahku Sehat Pembelajaran 4.

Simak kunci jawaban tema 4 kelas 5 halaman 30 subtema 1 Peredaran Darahku Sehat Pembelajaran 4.

Organ Peredaran Darah Manusia Perlu Dijaga Kesehatannya, Mengapa Harus Dijaga Kesehatannya?

TribunPadang.com menyadur kunci jawaban tema 4 kelas 5 halaman 30 subtema 1 Peredaran Darahku Sehat ini dari berbagai sumber.

Kunci jawaban tema 4 kelas 5 halaman 28 subtema 1 Peredaran Darahku Sehat ini hanya sebatas alternatif jawaban bagi orangtua yang mendamping anak saat belajar di rumah.

Kunci jawaban tema 4 kelas 5 halaman 30

Pantun diatas adalah pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun tua.

Semuanya hasil kerja kelompok Siti. Semua pantun dibuat empat baris.

Dua baris dalam setiap bait pantun di atas merupakan sampiran.

Dua baris berikutnya merupakan isi pantun.

Ingatkah kamu pengertian pantun kanakkanak, pantun muda, dan pantun tua? untuk mengingatnya, kerjakan soal berikut.

Apakah pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun tua?

Tuliskan dalam kolom berikut!

Pantun Anak adalah pantun yang berhubungan dengan pada masa kanak-kanak.

Pantun tersebut dapat menggambarkan makna kegembiraan maupun kesedihan.

Pantun Muda adalah pantun yang berhubungan dengan kehidupan masa muda.

Pantun muda biasanya mengenai perkenalan, hubungan asmara rumah tangga, dan perasaan hingga nasib.

Pantun tua adalah pantun yang berhubungan dengan orang dewasa (Tua).

Biasanya berisi nasehat, agama maupun adat budaya. 

Melansir Kompas.com, pantun merupakan salah satu bentuk sastra yang populer di antara tradisi lisan masyarakat Melayu termasuk di Indonesia.

Dikutip dari Buku Pintar Pantun dan Peribahasa Indonesia (2015) karya Mutia Dwi Pangesti dan Desi Permatasari, pantun berasal dari bahasa Minangkabau patuntun yang berarti petuntun.

Dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan nama parikan. Dalam bahasa Sunda disebut paparikan. Sedangkan dalam bahasa Batak dinamakan umpasa (baca: uppasa).

Richard Olaf Winstedt dan Richard James Wilkinson dalam Pantun Melayu (1914) menyatakan pantun bukan sekedar gubahan kata-kata yang mempunyai rima dan irama.

Tetapi merupakan rangkaian kata yang indah untuk menggambarkan kehangatan seperti cinta, kasih sayang dan rindu dendam penuturnya.

Dengan kata lain, pantun mengandung ide kreatif dan kritis serta padat kandungan maknanya.

Awalnya pantun merupakan sastra lisan. Namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Pengertian pantun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b).

Tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Pantun juga bisa disebut bahasa sindiran menurut KBBI.

Dalam EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan (2008) Ernawati Waridah menjelaskan, pantun adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam setiap bait terdiri dari sampiran dan isi.

Sampiran adalah dua baris pertama di awal, untuk mengantarkan rima atau sajak saja.

Sampiran biasanya terkait alam, mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya, dan tidak ada hubungannya dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud.

Sedangkan isi adalah dua baris terakhir yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Ciri-ciri Pantun

Ciri-ciri pantun tidak boleh diubah. Jika diubah maka tidak bisa lagi disebut pantun. Melainkan akan menjadi seloka, gurindam atau bentuk puisi lama lainnya.

Berikut ini ciri-ciri pantun:

  1. Terdiri atas empat larik atau empat baris.
  2. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
  3. Bersajak akhir dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a, tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a.
  4. Terdiri dari dua bagian yaitu sampiran dan isi.
  5. Baris pertama dan kedua adalah sampiran.
  6. Baris ketiga dan keempat adalah isi.

Jenis pantun

Pengelompokan pantun didasarkan pada isinya.

Jenis- jenis pantun antara lain:

1. Pantun anak-anak

Pantun anak-anak terdiri dari pantun bersuka cita dan pantun berduka cita.

2. Pantun orang muda

Pantun orang muda terdiri dari pantun berkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian, pantun beriba hati, pantun nasib atau dagang.

3. Pantun orang tua

Pantun orang tua terdiri dari pantun nasihat, pantun adat, pantun budi dan pantun agama.

4. Pantun jenaka

Pantun jenaka adalah pantun yang lucu dan bertujuan untuk menghibur.

5. Pantun teka-teki

Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan teka-teki atau tebakan dengan tujuan untuk dijawab, diterka atau ditebak jawabannya.

Contoh pantun

Berikut ini adalah contoh- contoh pantun:

Pantun anak-anak

Elok rupanya kumbang janti,
dibawa itik pulang petang.
Tidak kata besar hati,
melihat ibu sudah datang.

Akar alang entah menghilang,
tumbuh bukan sebagai tanaman.
Hati senang bukan kepalang,
bermain bola bersama teman.

Pantun orang muda

Terbang bangau ke seberang,
mati ditembak oleh Belanda.
Duduk termangu seorang-orang,
duduk terkenang akan adinda.

Dari mana hendak ke mana,
dari Jepang ke bandar Cina.
Kalau boleh kami bertanya,
bunga yang kembang siapa punya.

Pantun orang tua

Ke mana kancil kita kejar,
ke dalam pasar kita mencari.
Ketika kecil rajin belajar,
setelah besar senanglah diri.

Jangan dipetik selagi kuncup,
biar tumbuh bersama duri.
Menghormat orang tua selagi hidup,
lebih mulia daripada kenduri.

Pantun Jenaka

Orang Sasak pergi ke Bali,
membawa pelita semuanya.
Berbisik pekak dengan tuli,
tertawa si buta melihatnya.

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak.
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak.

Pantun teka-teki

Kalau tuan bawa keladi,
bawakajn juga si pucuk rebung.
Kalau tuan bijak bestari,
binatang apa tanduk di hidung?

Kalau tuan muda teruna,
pakai seluar dengan gayanya.
Kalau tuan bijak laksana,
biji di luar apa buahnya?

Disclaimer:

- Artikel ini TribunPadang.com sajaikan untuk digunakan oleh orangtua saat memandu proses belajar anak.

- Soal ini berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved