Pilkada Sumbar 2020

Soal Desakan Penundaan Pilkada, Edi Indrizal: Sudah Cukup Banyak Anggaran Dikeluarkan

Sejumlah kalangan ramai-ramai meminta agar pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 kembali ditunda

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Ilustrasi: Rapat pleno rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutakhiran dan penetapan daftar pemilih sementara (DPS) pada Pilkada Sumbar 2020, Rabu (16/9/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sejumlah kalangan ramai-ramai meminta agar pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 kembali ditunda.

Pasalnya, Pilkada dinilai dapat memunculkan potensi kerumunan massa meskipun protokol kesehatan Covid-19 dilakukan secara ketat.

Pengamat politik Universitas Andalas Padang, Edi Indrizal mengatakan, sulit menunda Pilkada mengingat Pilkada serentak sudah beberapa kali ditunda.

Bahkan, sejumlah pihak sudah berkomitmen pelaksaan Pilkada pada 9 Desember 2020.

Soal Konser Musik Saat Kampanye, Pengamat Politik Sumbar: Enggak Pas dan Harus Ditinjau Ulang

Konser Musik Saat Kampanye Dibolehkan, KPU Sumbar: Maksimal 100 Orang

"Kalau mengenai apakah diundur atau tidak, itu serba sulit juga, karena sebetulnya tahapan sekarang ini, awalnya juga sudah hasil pengunduran, keputusan sudah dimantapkan tentu saja dengan undang-undang dan segala macamnya," kata Edi Indrizal.

Ia menyebut, tahapan penyelenggaraan Pilkada hampir sampai setengah jalan.

Bahkan sudah terlanjur juga sampai pada tahapan pendaftaran bakal calon.

Jadwal Penetapan Calon

Kemudian akan dilanjutkan dengan penetapan calon pada 23 September 2020 nanti.

"Sudah berapa pula anggaran yang dikeluarkan untuk itu. Sudah cukup banyak anggaran yang dikeluarkan negara maupun kandidat."

"Menurut saya, pengunduran belum tentu langkah yang bijak," jelas Edi Indrizal.

Survei Sebut 52 Persen Masyarakat Khawatir Pilkada di Tengah Pandemi, KPU Sumbar: Jangan Takut

Apakah Perbedaan yang Terdapat Dalam Masyarakat Memberi Manfaat bagi Kemajuan Pembangunan Masyarakat

Menurutnya, harus maksimal menyesuaikan pola sosialisasi dan kampanye seperti pola normal, hal itu tidak mungkin juga.

Karena penyelenggaraan Pilkada, memang harus betul-betul ada upaya penyesuaian dengan situasi pandemi.

"Sebetulnya, penyesuaian itu momentum juga untuk penyelenggara maupun peserta, kalau bisa ada kreativitas dan inovasi yang juga bisa memperbaiki demokrasi yang subtantif, yang selama ini kurang terperhatikan," harap Edi Indrizal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved