Densus 88 Datangi Rumah Tersangka Penusukan Syekh Ali Jaber, Ketua RT: Ketemu Sama Keluarganya
Tim Datasemen Khusus 88 Anti Teror atau Densus 88 mendatangi rumah tersangka penusukan Syekh Ali Jaber.
TRIBUNPADANG.COM, BANDAR LAMPUNG - Tim Datasemen Khusus 88 Anti Teror atau Densus 88 Polri, mendatangi rumah tersangka penusukan Syekh Ali Jaber.
Tak hanya kediaman pelaku, Densus 88 juga dikabarkan mendatangi Masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung untuk menyelidiki kasus tersebut.
Rumah pelaku penikaman Syekh Ali Jaber tak jauh dari lokasi itu.
Ketua RT 07 LK 1, Jumawan membenarkan kabar tersebut.
• Polisi Sebut Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Alami Gangguan Jiwa, Stres Sejak Ditinggal Ibu
• Pelaku Sudah Ditangkap, Motif Penusukan Syekh Ali Jaber Masih Didalami Polisi
Menurutnya, kedatangan Tim Densus 88 Anti Teror sempat meminta izin dirinya selaku pamong setempat.
"Pertama mereka datang saya masih di luar, ngehubungin saya, katanya mau ketemu sama keluarganya Alfin," ujar Jumawan, Selasa (15/9/2020).
Jumawan tak mengetahui apa saja yang dilakukan Tim Densus 88 Antiteror Polri.
"Apa saja tujuannya ke sini saya gak tahu ya, untuk jelasnya bisa tanya keluarganya saja," kata Jumawan.
Sementara pihak keluarga tersangka tidak diperkenankan memberikan keterangan terkait kedatangan Tim Densus 88 Antiteror.
• Syekh Ali Jaber Ceritakan Kronologi Dirinya Ditusuk: Pas Melihat ke Arah Kanan, Saya Kaget
• Syekh Ali Jaber Ditusuk Orang Tak Dikenal saat Mengisi Pengajian di Bandar Lampung
Menurut keterangan kakek tersangka, pihaknya sudah menyerahkan semua permasalahan tersebut kepada pihak polisi.
"Mohon maaf kami tidak boleh memberikan keterangan sama wartawan," ucap kakek tersangka yang tak mau disebutkan identitasnya.
Kendati demikian, kakek tersangka membenarkan jika Alfin mengalami gangguan jiwa pascakedua orangtuanya berpisah.
Kondisi kejiwaan tersangka, lanjut sang kakek, terbilang labil.
Meski terlihat seperti orang normal, tak jarang Alfin menunjukkan perilaku gangguan kejiwaannya.
"Kalau lagi waras ya biasa, tapi pas kumatnya diajak ngobrol gak nyambung," kata kakek tersangka.