Corona Sumbar
2 Pegawai Positif Covid-19, Pelayanan IGD RSJ Prof HB Saanin Padang Ditutup Sementara
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof HB Saanin Padang ditutup sementara waktu.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof HB Saanin Padang ditutup sementara waktu.
Penutupan IGD RSJ yang berada di Ulu Gadut ini, setelah 2 orang pegawai positif Covid-19.
Direktur RS Jiwa Prof HB Saanin Padang, Ernoviana yang dihubungi wartawan, Minggu (6/9/2020) membenarkan informasi tersebut.
• Tambah 22 Kasus Positif Corona di Padang Panjang, Mayoritas Klaster Pesta Pernikahan
Ia menutup sementara IGD RS Jiwa Prof HB Saanin Padang untuk menghindari penularan Covid-19.
"Ya, kami mencegah agar tidak terjadinya penularan Covid-19," kata Ernoviana.
Setelah ditemukan dua pegawai positif tersebut, pihaknya melakukan tes swab massal kepada pegawai.
Disebutkannya, pelayanan selain IGD masih dibuka.
• Positif Corona, Ketua Golkar Sumbar Tak Dampingi Fakhrizal-Genius saat Daftar ke KPU
"Selain IGD kita masih buka. Poli masih buka," katanya.
Ia menyebutkan, ada satu pegawai administrasi di IGD terkonfirmasi positif Covid-19 pada hari ini.
Selain itu, ada pegawai lainnya terkonfirmasi positif, sehingga ada dua orang pegawai RS Jiwa Prof HB Saanin Padang.
"Jadi penutupan ini untuk sementara saja, agar tidak menyebar ke mana-mana jika ada yang terpapar," sebutnya.
• Update Corona Sumbar Per 6 September 2020 Bertambah 233 Orang, Melonjak dan Pecahkan Rekor
Pihaknya sedang melakukan pendataan siapa saja yang kontak erat dengan kedua pasien positif Covid-19 untuk dilakukan tes swab.
Kata dia, data sementara akan dilakukan tes swab sekitar 100 orang pada besok Senin (7/9/2020).
"Kalau hasilnya cepat keluar dan hasilnya aman, kita akan langsung buka kembali," kata dia.
Dikatakannya, IGD merupakan lokasi pasien yang baru datang, misalnya pasien kiriman dari RS lainnya.
"Pasien lainnya aman, karena setiap pasien yang masuk kami swab dahulu. Kalau hasil negatif baru digabung dengan pasien yang lain," katanya.
Sedangkan untuk riwayat perjalanan pegawai yang positif belum diketahuinya. (*)