Berita Padang Hari Ini
Kubus Apung Penahan Sampah Rusak di Banda Bakali Kota Padang, Nyaris Putus Diterjang Air Deras
Kubus apung yang berada di aliran Banda Bakali Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalamai kerusakan.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kubus apung yang berada di aliran Banda Bakali Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami kerusakan hingga Senin (17/8/2020).
Pasalnya, sampah yang menumpuk dalam jebakan kubus saat arus air yang cukup deras membuat sampah pun buyar.
Kubus apung tersebut berada di aliran Banda Bakali dekat jembatan GOR atau dekat jembatan yang berada di Jalan Rasuna Said, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya, kubus apung tersebut berada di Banda Bakali Kawasan Jembatan Tamsis, Kota Padang, Sumbar.
• Kasus Covid-19 di Sumbar Kian Bertambah, Tempat Karantina BPSDM Penuh, Pusdiklat Baso Diaktifkan
• Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus, Irwan Prayitno: Mudah-mudahan Sumbar Tak Separah Daerah Lain

Namun, kubus apung tersebut tidak efektif, sehingga dipindahkan agar dapat menahan sampah agar tidak sampai ke pantai.
Pantauan TribunPadang.com terlihat tali penahan dan besi penyangga kubus apung tersebut rusak akibat air sungai dan sampah yang cukup banyak.
Petugas Kebersihan dari DLH Padang, Dedi mengatakan kalau yang putus tersebut tali penahan yang berada di tengah sambungan kubus apung.
"Tali penahan kubus apung yang putus diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB," kata Dedi, Senin (17/8/2020).
Sedangkan, kondisi besi penahan rusak dan kubus apung dalam keadaan terbalik.
Kata dia, saat putus sedang ada pengangkutan sampah ke daratan agar tidak terjadi penumpukan.
"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tadi," katanya.
Ia menyebutkan kubus apung trsebut masih dapat dipakai, tapi memerlukan perbaikan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon membenarkan kerusakan yang terjadi terhadap kubus apung tersebut.
"Iya kubus apung tersebut lepas akibat air Banda Bakali yang deras," kata Mairizon aat dihubungi TribunPadang.com pada Senin (17/8/2020) .
Pihaknya akan memperbaiki kubus apung tersebut agar kembali dapat menjebak sampah agar tidak sampai ke laut.(*)