Pegiat Literasi di Bukittinggi, Sry Eka Handayani 'Sulap' Ruang Keluarga Jadi Taman Baca Anak

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tribunners, kiranya patut mengenali sosok Sry Eka Handayani, seorang perempuan penggiat literasi asal Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Sosok inspiratif ini merupakan seorang guru dan ibu rumah tangga (IRT), yang mendirikan Rumah Baca Anak Nagari (RBAN) di Kota Bukittinggi.

RBAN ini berada di Jalan Kusuma Bhakti nomor 12 Simpang Taman Ujung Kubu Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Provinsi Sumbar.

Sry Eka Handayani mengatakan rumah baca ini berawal dari permintaan anak kandung

Menurutnya, pada saat itu usia anaknya barulah sekitar tiga tahun lebih.

"Dia suka membaca buku, kita sering membawa dia ke perpustaakaan dan juga ke toko buku Gramedia," kata Sry Eka Handayani, Senin (3/8/2020).

Selanjutnya, sang anak meminta fasilitas perpustakaan di rumah mereka sekaligus juga dapat dimanfaat oleh orang lain.

• Rumah Baca Anak Nagari di Bukittinggi, Ada Bimbel Gratis dan Solusi Atasi Kejenuhan Belajar Online

• Berkunjung ke Rumah Baca Teras Talenta di Padang, Tersedia Ribuan Buku untuk Semua Kalangan

"Makanya dibukalah rumah baca ini Desember tahun 2017," ujarnya.

Nama Anak Nagari diambil untuk menandakan bahwa rumah baca tersebut harus bermanfaat bagi orang-orang sekitar.

Sry mengatakan awal-awal mendirikan rumah baca, warga sekitar ragu untuk datang ke rumahnya.

Wajar saja, waktu itu Sry Eka Handayani dan sekeluarga baru pindah dari Padang ke Bukittinggi.

"Waktu itu pada Tahun 2017, karena mengikut suami kami pindah sebab suami pindah kerja ke sini," ujarnya.

Menurutnya, rumah baca anak nagari tersebut menggunakan rumah orang tuanya.

Mulai dari teras hingga ruangan belakangan, dijadikan ruang baca, termasuk ruang keluarga.

"Ada ruko di sebelah juga kami jadikan ruang baca," tambahnya.

Tanpa Dipungut Bayaran

Menurutnya, RBAN punya berbagai macam kegaiatan literasi, tanpa dipungut biaya apapun.

"Kami buka rumah baca ini, sebab saat ini anak-anak suka gadget dan jarang waktu membaca," tambahnya.

Menurutnya, di rumah baca ini anak-anak wajib membaca buku lima belas menit terlebih dahulu.

Sejauh ini, upaya Sry guna meningkatkan minat baca masyarakat telah diapresiasi pemerintah.

Pada 2019 lalu, Sry Eka Handayani dinobatkan sebagai Perempuan inspiratif di Kabupaten Agam

"Saya juga termasuk pegiat literasi di Sumbar, karena mengembangan rumah baca ini," tambahnya.

Sry Eka Handayani mengatakan dirinya melakukan kegiatan sepulang mengajar di sekolah.

• Diskusi Bareng Muda Literasi, Orang Utan Friends Padang Bahas soal Konservasi dan Perubahan Iklim

• Sisternet Gelar Literasi Digital di Palembang, Dorong Pengawasan Anak dalam Akses Sarana Digital

"Pulang mengajar mulai beraktivitas dan suami saya juga mendukung kegiatan saya," tambahnya.

Sry mengatakan setiap Sabtu dan Minggu, dirinya bersama suaminya membuka lapak baca.

"Ada di Taman Gulai Bancah Taman Maram, di Gaduk dan lainnya," tambahnya.

Sry mengatakan kesulitannya membuka rumah baca berupa keterbatasan keuangan.

Sebab semua program rumah baca tersebut didanai dengan uang pribadi mereka.

"Walaupun dana pribadi, tetap saja jalan, karena niat awal kita bukan untuk mencari uang," tambahnya.

Sry Eka Handayani mengatakan rumah baca ini terbuka untuk umum, dan siapapun bisa membaca dan meminjam buku.

"Bisa pinjam buku apa saja, tanpa syarat apun dan tanpa biaya, tanpa meninggalkan kartu pengenal juga," ujarnya.

Meskipun bukunya dipinjam tanpa syarat dan membayar, Sry Eka Handayani tidak khawatit bukunya hilang atau tidak dikembalikan.(*)