SMK Negeri di Padang Masih Kekurangan 694 Siswa, Disdik Sumbar: Pendaftaran Langsung di Sekolah
Antara lain SMKN 5 Padang, SMKN 4 Padang, SMKN 7 Padang, SMKN 8 Padang, dan lainnya, sedangkan yang sudah penuh di antaranya SMKN 9 dan SMKN 2 Padang.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ketua PPDB Dinas Pendidikan Sumatera Barat (Sumbar) Suryanto menuturkan masih ada satu hingga dua SMA dan beberapa SMK di Sumbar yang kekurangan peserta didik.
Setidaknya informasi tersebut berdasarkan data hingga Rabu (22/7/2020) sore.
Menurut Suryanto, mayoritas SMA yang mengalami kekurangan siswa tersebut rata-rata letaknya berada di pinggiran atau jauh dari pusat kota.
• Tambahan Rombel PPDB SMP Tahap III Diumumkan 27 Juli, Disdik Padang Jadwalkan Belajar
• Sebanyak 9.438 Kursi SMK Negeri di Sumbar Belum Terisi, Disdik: Daftar Langsung ke Sekolah
Sementara, untuk SMA ataupun SMK yang letaknya berada di wilayah dekat dengan pusat kota, hampir tidak ada yang mengalami kekurangan siswa.
"SMAN 11 Padang masih buka pendaftaran siswa untuk 20 orang, di luar Padang itu SMAN 2 Lubuk Alung masih kurang," ungkap Suryanto.
Ia menyatakan, bagi peserta didik yang belum dapat sekolah, dapat mendaftar ke SMK karena SMK masih banyak kekurangan siswa.
Antara lain SMKN 5 Padang, SMKN 4 Padang, SMKN 7 Padang, SMKN 8 Padang, dan lainnya, sedangkan yang sudah penuh antara lain SMKN 9 dan SMKN 2 Padang.
• Optimalisasi Daya Tampung Siswa Non Zonasi di Sumbar, Nasrul Abit: SMA & SMK Swasta Tak Perlu Cemas
"SMK kita masih kekurangan siswa. Kota Padang saja 694 siswa masih kurang. Ini bukan angka yang sedikit. Kemarin siswa yang ingin daftar ke SMAN 5, ada 13 orang yang kita salurkan ke SMKN 3," tutur Suryanto.
Suryanto menyatakan, bagi yang mendaftar, akan langsung diterima oleh SMK tersebut.
SMK juga mempunyai beragam jurusan yang menarik, tetapi ungkap Suryanto, minat siswa diakui memang lebih banyak ke SMA.
Jika bicara sosialisasi menurutnya sudah cukup efektif dilakukan.
"SMK itu sebenarnya bagus. SMK bisa masuk ke perguruan tinggi juga. Wakil Gubernur Nasrul Abit itu alumni SMK, sebetulnya persepsi masyarakat bahwa SMK itu bagus masih kurang," terang Suryanto.
Menurut Suryanto, SMK itu bisa menampung berbagai keahlian, bisa berwirausaha, bisa membantu penghasilan orang tua, dan bisa juga melanjutkan ke perguruan tinggi.
Sementara, SMA harus melanjutkan ke perguruan tinggi.
Untuk itu, tidak ada batas waktu pendaftaran di SMK tersebut.
"SMK masih buka, langsung saja ke sekolah langsung diterima. Tidak ada batas waktu, namanya juga kekurangan siswa. Silakan aja cepat daftar. Daripada berlama lama, kasihan yang belum dapat sekolah," jelas Suryanto. (*)