Banjir di Padang, Mahyeldi Sebut karena Naiknya Permukaan Laut Akibat Pemanasan Global

Hujan deras yang menguyur Kota Padang mengakibat banjir di sejumlah titik di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hujan deras yang menguyur Kota Padang mengakibat banjir di sejumlah titik di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah ikut menangapi persoalan banjir yang sering terjadi di Padang beberapa waktu belakangan.

Menurutnya, persoapan banjir bukan hanya dihadapi Padang, namun juga persoalan seluruh daerah di Indonesia.

Cuaca Buruk di Padang: 3 Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Banjir dan Longsor Melanda

Lanjutnya, penyelesaian persoalan banjir harus dilakukan secara komprehensif atau menyeluruh, bukan hanya Kota Padang.

"Saya kita banjir terjadi di seluruh Indonesia, bukan hanya kita. Masalah banjir, tidak bisa parsial, namun harus komprehensif," kata Mahyeldi, Kamis (23/7/2020).

Mahyeldi mengatakan, banjir yang terjadi Rabu (22/7/2020), disebab hujan deras dan air laut pasang.

Lanjutnya, banjir juga disebabkan kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global.

Soal Banjir Saat Hujan Lebat di Padang, Anggota DPRD Budi Syahrial Minta Pemko Evaluasi Drainase

"Sejak tahun 1993, kenaikan permukaan laut, rata-rata 3,15 cm per tahun, bahkan di Padang lebih dari itu, sebab pemanasan global," tambahnya.

Mahyeldi menambahkan, terjadi banjir juga disebakan serapan air tanah berkurang.

Hal ini terbukti ketika hujan terjadi banjir, ketika musim kering aliran sungai berkurang.

"Kita di Kota Padang menyaksikan kurangnya serapan tanah ini, terbukti ketika hujan kita banjir, ketika musim panas sungai kita kering," tambahnya.

Genangan Air di Sejumlah Lokasi Banjir di Padang Sudah Surut, Kalaksa BPBD: Waspada Perubahan Cuaca

Mahyeldi mengatakan, banjir juga menunjukan hutan tidak maksimal menyerap air.

Menurutnya, hutan perlu dikendalikan dan pengelolan hutan merupakan kewenang Provinsi Sumbar.

"Perusakan hutan, perladangan dan persoalan hutan ini menjadi wewenang provinsi dan sudah kita sampiakan," tambahnya.

Mahyeldi menambahkan, banjir juga disebabkan bendungan yang dipenuhi sampah.

"Untuk mengantisipasi banjir harus ada pembanahan dari hulu ke hilir," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved